"Jika saya mendapatkan amanah saya bersama mas danang ingin membawa Sleman menuju kesejahteraan, yang betul-betul sejahtera,"jelasnya.
Harda juga menanggapi aspirasi dari Ketua DPC PPP Sleman yang disampaika saat sambutan. Harda berjanji jika dirinya mendapatkan amanah dan terpilih menjadi bupati, fasilitas di rumah dinas bupati Sleman dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat Sleman.
"Saya benar-benar akan tinggal di Godean, tidak akan menggunakan rumah dinas sebagai tempat tinggal. Saya ingin lebih dekat dengan masyarakat tanpa adanya sekat," kata Harda.
Sementara itu, pasangannya, Danang Maharsa yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Sleman, menambahkan bahwa ia juga tetap tinggal di rumah pribadinya meskipun mendapat fasilitas rumah dinas.
Baca Juga:Bahlil jadi Ketum, Kandidat Pilkada Golkar Terancam Kena Kocok Ulang?
"Rumah dinas wakil bupati Sleman digunakan untuk kepentingan publik," jelas Danang.
Terkait putusan MK tentang UU Pilkada, Harda menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Ia menegaskan bahwa keinginannya adalah mendapatkan dukungan dari semua partai untuk membangun Sleman yang lebih baik.
"Apakah nanti harus melawan kotak kosong atau petahana, itu tidak masalah bagi saya," tegas Harda.
Dengan dukungan dari partai besar seperti Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, PKS, dan PKB, pasangan Harda-Danang kini mempersiapkan diri untuk mendaftar dan menghadapi Pilkada Sleman 2024 dengan optimisme.
Mereka berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan di Sleman dengan program kerja yang fokus pada kesehatan, pendidikan, dan penurunan angka pengangguran.
Baca Juga:RUU Pilkada Batal, Partai Buruh DIY Kawal Putusan MK Soal Syarat Pencalonan