Kepala SLB N 2 Gunungkidul, Wantini mengaku prihatin dan menyayangkan dengan tindakan oknum guru tersebut. Karena pihak sekolah telah berupaya keras untuk menerapkan prinsip sekolah ramah anak.
Dia menegaskan aksi penganiayaan dan penyekapan tersebut adalah tindakan yang mencoreng nama baik sekolah mereka. Oleh karenanya, pihaknya sudah berdiskusi dengan seluruh pihak terkait kasus ini.
"Kami tegas dalam menyatakan bahwa tidak ada toleransi terhadap kekerasan di lingkungan pendidikan," tegas Wantini.
Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini mengatakan Polres Gunungkidul telah menerima laporan resmi dari keluarga korban. saat ini pihaknyansedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baca Juga:Tragis, Kakek Asal Patuk Terbakar Hidup-hidup Saat Membersihkan Ladang
Kapolres Gunungkidul menyatakan bahwa pihaknya akan menangani kasus ini dengan serius dan tidak akan segan-segan menindak tegas siapapun yang terbukti bersalah. Dia meminta waktu untuk menyelesaikannya karena korbannya anak-anak terlebih berkebutuhan khusus.
"Kami akan melakukan penyelidikan secara mendalam dan memastikan bahwa keadilan bagi korban dapat ditegakkan. Tapi kami butuh waktu karena ini anak-anak berkebutuhan khusus tentu harus melalui pendekatan berbeda," ujar Kapolres.
Kontributor : Julianto