SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta bakal menerjunkan tim surveilans untuk memantau pelaksanaan makan siang gratis bergizi di Kota Jogja. Tak hanya itu, Dinkes juga akan menerjunkan tim langsung ketika terjadi kasus keracunan.
Hingga kini Kota Jogja belum menerapkan program makan gratis bergizi yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto. Meski Bantul dan Sleman sudah melaksanakan ujicoba, Kota Jogja masih bersiap.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengungkapkan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Yogyakarta. Meski belum ada petunjuk teknis, pihaknya tengah melakukan persiapan untuk pelaksanaannya.
"Memang dari program ini dari Disdikpora, tapi kami sudah mengalokasikan dana untuk menyokong program itu lebih kurang 5-10 persen," kata Emma dikutip, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga:Sowan ke Keraton Yogyakarta, Pimpinan MPR RI Minta Sri Sultan HB X Tetap Jaga Nilai Kebangsaan
Emma mengaku bahwa Dinkes nantinya akan terlibat dalam penghitungan nilai gizi konsumsi yang akan diberikan kepada siswa-siswi.
"Termasuk kita juga akan mengawasi yang memasak atau koki dan sarana dan prasarana yang digunakan," kata dia.
Emma mengatakan bahwa beberapa katering sudah memiliki izin usaha yang terverifikasi terhadap kesehatan makanannya. Meski sudah mengantongi izin, pengawasan tetap dilakukan tim dari Dinkes ketika program ini berjalan.
"Baik katering, restoran kan harus dan sudah punya itu [izin]. Kalau masyarakat ya mereka harus punya PIRT itu," kata dia.
Untuk memaksimalkan serta mengantisipasi adanya keracunan yang terjadi saat program makan siang bergizi diterapkan, Dinkes juga memberi pelatihan terhadap koki. Di sisi lain Pemkot juga akan mengunjungi tempat-tempat yang akan memasok makanan untuk siswa.
Baca Juga:Siaga Serangan Jantung, Wisatawan Jogja Kini Dilindungi AED di Malioboro
"Yang jelas kita sudah siap untuk melaksanakannya. Termasuk juga tim surveilans yang akan turun jika nanti memang ada keracunan. Tapi kan harapannya tidak terjadi," kata Emma.