Sleman Targetkan Panen Jagung Melimpah, 443 Hektare Lahan Baru Disiapkan

Disampaikan Suparmono, untuk tahap pertama penambahan lahan jagung sekitar 80 hektare.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 21 Januari 2025 | 14:42 WIB
Sleman Targetkan Panen Jagung Melimpah, 443 Hektare Lahan Baru Disiapkan
Penanaman jagung di area persawahan Jalan Argowisata, Dusun Kloler, Trimulyo, Sleman, Selasa (21/1/2025). [Suarajogja.id/Hiskia]

SuaraJogja.id - Plt. Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menuturkan Bumi Sembada akan mendapat alokasi 443 hektare lahan untuk penanaman jagung. Hal itu termasuk dalam program penanaman jagung satu juta hektar dari pemerintah pusat.

"Sebenarnya di program 1 juta hektare ini Kabupaten Sleman mendapat alokasi 443 hektare se-Sleman dan itu bertahap sampai satu tahun," kata Suparmono saat ditemui di area persawahan Jalan Argowisata, Dusun Kloler, Trimulyo, Sleman, Selasa (21/1/2025).

Nantinya penambahan lahan jagung itu akan tersebar di seluruh kapanewon yang ada. Pihaknya mendorong kelompok-kelompok tani untuk juga mulai menanam jagung.

Disampaikan Suparmono, untuk tahap pertama penambahan lahan jagung sekitar 80 hektare. Menurutnya jika berhasil, penambahan lahan itu bakal sangat berdampak bagi ketersediaan jagung di Sleman.

Baca Juga:Lahan Bekas Batako Disulap Jadi Ladang Jagung, Sleman Mulai Program Tanam Jagung

"Nanti kalau rata-rata produktivitas 7 ton [per 1 hektare] itu ya lumayan tambahan jagung kita," imbuhnya.

Suparmono mengungkapkan pada tahun 2024 kemarin luas lahan panen jagung di Sleman mencapai 4.585 hektare. Dengan catatan total produksi sebesar 33.775 kwintal.

"Jadi produktivitas jagung di Sleman tahun kemarin mencapai 73,66 kwintal per hektare jadi sekitar 7-8 ton, itu rata-rata baik. Sentra di Sleman timur, Prambanan, Berbah, Kalasan," ucapnya.

Terkait serapan pasar, Suparmono bilang, hingga saat ini masih kurang. Penambahan lahan ini diharapkan dapat membantu mengoptimalkan hal itu sehingga pemerintah tak perlu lagi melakukan impor jagung.

"Kayaknya untuk Sleman saja kurang ya. Indonesia itu masih impor 5 juta ton kalau ngga salah, tahun kemarin. Tahun ini Pak Menteri enggak mau impor makanya kemudian didorong dengan satu juta hektare ini," tuturnya.

Baca Juga:Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak