Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah

Gunungan dibagikan di Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, Ndalem Mangkubumen, dan Kompleks Kepatihan.

Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 08 Juni 2025 | 10:48 WIB
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
Abdi dalem mengusung gunungan dalam Hajad Dalem Grebeg Besar 2025 di Masjid Keraton Yogyakarta, Sabtu (7/6/2025). [Kontributor/Putu]

Sementara KRT Kusumanegara, Ketua Pelaksana Garebeg Besar 2025 menjelaskan pelaksanaan Garebeg Besar tahun agak berbeda.

Iring-iringan bregada prajurit dan enam gunungan tidak melintas Alun-alun Utara.

"Gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor dibawa oleh Kanca Abang melalui Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe," jelasnya.

Gunungan selanjutnya dibagikan di Masjid Gedhe, Pura Pakualaman, Ndalem Mangkubumen, dan Kompleks Kepatihan.

Baca Juga:Alun-alun Kidul Ditutup untuk Salat Id? Sultan Angkat Bicara

Terdapat 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal gunungan yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa.

Bregada Bugis mengawal gunungan hingga Kepatihan. Sementara gunungan untuk Pura Pakualaman dikawal oleh Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir.

Selain itu, pada Garebeg Besar kali ini menampilkan rekonstruksi prajurit putri Langenastra yang menari tayungan menuruni Sitihinggil saat lampah macak. Posisinya berada di belakang barisan
Bregada Mantrijero.

"Tata cara ini mengacu pada pranatan adat lama, seperti masa kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono VII guna menjaga kesakralan dan kelancaran prosesi," tuturnya.

Prosesi ini juga menjunjung nilai cadhong, yaitu pembagian secara tertib dan tidak dirayah.

Baca Juga:Gerebek Miras Ilegal di Jogja, Polisi Amankan Puluhan Botol dan Seorang Wanita

Namun lebih menekankan penghormatan terhadap simbol kesejahteraan dan berkah dari raja kepada rakyatnya.

"Pelaksanaan Garebeg Besar kali ini juga tidak bersamaan dengan pelaksanaan Salat Iduladha yang ditetapkan pemerintah pusat," imbuhnya.

Kegiatan budaya Grebeg Besar Jogja ini menjadi kegiatan yang ditunggu masyarakat Jogja.

Diyakini dalam kebudayaan yang sudah mengakar daging, keberkahan bisa didapat dari mengikuti kegiatan ini.

Membawa pulang hasil bumi dari gunungan yang dibuat menjadi alasan warga Jogja untuk mendapatkan keberkahan ke depannya.

Di sisi lain tak hanya menarik warga domestik, wisatawan mancanegara juga tertarik untuk mengikuti kegiatan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak