![Lokasi rumah T yang sempat digeruduk ratusan pengemudi ojek online, di Bantulan, Sidoarum, Godean, Sleman, Sabtu (5/7/2025). [Suara.com/Hiskia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/05/54595-driver-shopeefood-ngamuk-di-jogja.jpg)
Orderan Datang Berjam-jam
Terkait orderan atau pesanan awal ShopeeFood itu, kata Salim, warga yang berinisial T itu memesan sejumlah kopi. Namun pengantaran yang terlampau lama membuat pemesan itu emosi.
Walaupun memang disampaikan pula saat pemesanan itu, sejumlah ruas Jalan Godean atau menuju rumah itu harus dialihkan atau ditutup sebab berbarengan dengan tradisi adat yang dikenal dengan Suran Mbah Demang.
Ia juga menyebut T itu mulai pesan kopi pada sekitar pukul 18.00 WIB sore. Tetapi diketahui pesanan baru sampai pada hampir pukul 22.00 WIB malam.
Baca Juga:BHR Ojol Cair, Ada yang Dapat Rp50 Ribu, Ada yang Gigit Jari
"Iya [telat berjam-jam]. Enggak cuma 5 menitan telatnya. Order itu jam 6 sampai memang setengah 10, itu order minuman kopi," ungkap Salim.
Warga Syok
Menurutnya, kerusakan fisik memang tak banyak. Namun dampak psikis terasa di kalangan warga.
"Warga korban tidak ada, hanya psikis saja karena syok," ucapnya.
Padahal warga sekitar hanya bisa berdiam diri di dalam rumah saat situasi memanas. Sebagian besar ketakutan, terutama para lansia dan anak-anak.
"Terutama yang sepuh [tua] sangat terganggu, bayi, anak kecil ada, sampai orang tua bingung. Jadi kayak suporter bal-balan nyanyi-nyanyi teriak-teriak," ujarnya.
Bukan Pelayaran tapi Pelayanan
Dalam kesempatan ini Salim turut memastikan bahwa terlapor T tidak bekerja di pelayaran melainkan pelayanan. Hal itu keterangan yang dia dapat dari pihak keluarga.
"Dia [T] itu kerjanya di Kalimantan, laporan dari pihak keluarga ke saya itu dia memang ikut di kapal tapi pelayanan. Jadi yang dimaksud itu bukan mengatakan pelayaran, bukan tapi kedisplinannya di pelayanan," tegasnya.
Sampai saat ini T masih berada di Polresta Sleman. Sementara warga, kata Salim, berharap kejadian serupa tidak terulang. Ia menekankan pentingnya menyelesaikan persoalan dengan kepala dingin.
"Ya jangan sampai terulang. Jadi segala sesuatu bisa dibicarakan baik-baik," pungkasnya.