1 Tahun Prabowo-Gibran, Trah HB II Kritik Keras: Pemerintah Lamban Kembalikan Manuskrip Rampasan Geger Sepehi

Trah HB II kritik pemerintah lamban klaim aset sejarah yg dirampas Inggris (Geger Sepehi). British Library beri akses, Menbud dinilai wacana.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 22 Oktober 2025 | 12:57 WIB
1 Tahun Prabowo-Gibran, Trah HB II Kritik Keras: Pemerintah Lamban Kembalikan Manuskrip Rampasan Geger Sepehi
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. (Foto dok. Presiden)
Baca 10 detik
  • Manuskrip sejarah sejak Sri Sultan HB 2 yang berada di British Library diminta kembali ke Indonesia
  • Trah HB II meminta Pemerintah Prabowo-Gibran untuk berupaya mengembalikan
  • Manuskrip tersebut memiliki nilai sejarah penting

SuaraJogja.id - Trah Sri Sultan Hamengkubuwono II (HB II) menilai pemerintah lamban dan tidak serius dalam upaya pengembalian atau claiming aset-aset bersejarah yang dirampas Inggris saat peristiwa Geger Sepehi 1812.

Kritik ini disampaikan bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Ketua Yayasan Vasatii Socaning Lokika, Fajar Bagoes Poetranto, menyebut diplomasi untuk mengembalikan manuskrip sebenarnya sudah terbuka lebar.

Namun pemerintah, terkhusus Kementerian Kebudayaan, belum memanfaatkan peluang tersebut.

Baca Juga:Jangan Sampai Hilang! Sleman Digitalisasi Naskah Kuno: Selamatkan Warisan Budaya untuk Generasi Mendatang

Hal itu terlihat dari komunikasi yang dijalin antara Yayasan Vasatii Socaning Lokika dan British Library.

Hasilnya British Library sudah memberikan akses terbuka dan menyerahkan 482 metadata manuskrip digital.

Termasuk 120 manuskrip serta 75 manuskrip Jawa yang berasal dari peristiwa Geger Sepehi 1812.

"Pencapaian ini bukti bahwa negosiasi internasional bukanlah hal mustahil. Pemerintah dan Keraton seharusnya bisa lebih serius menindaklanjuti," tegas Fajar, dikutip Rabu (22/10/2025).

Fajar secara tegas menilai kinerja Menteri Kebudayaan Fadli Zon masih sebatas wacana tanpa langkah konkret. Ia meminta Presiden Prabowo mengevaluasi kementerian tersebut.

Baca Juga:Warisan Terpendam: Trah HB II 'Gedor' British Library, Naskah Jawa Kuno Siap Dibangkitkan

"Kami berharap Pemerintahan Prabowo Subianto segera mengevaluasi kinerja Kementerian Kebudayaan atau Menbud Fadli Zon, agar benar-benar serius melakukan upaya pengembalian aset-aset Sri Sultan Hamengkubuwono II yang dirampas secara paksa oleh Inggris pada tahun 1812," tegasnya.

Sementara itu, perwakilan Konsorsium Nusantaram Eva Raksamahe, Stev. Agung Budyawan, turut menyoroti sikap pasif pemerintah.

Ia mendesak agar pemerintah dan Keraton Yogyakarta memberi dukungan penuh pada inisiatif Trah Sultan HB II ini

"Pemerintah dan Keraton Yogyakarta harus mendukung upaya yang telah dilakukan Yayasan Vasatii Socaning Lokika yang sudah berjalan dengan Inggris, khususnya British Library," ujar Agung.

Ia menekankan perlunya kolaborasi antara lembaga negara, Keraton, dan Trah Sultan HB II untuk memperkuat posisi diplomasi dan memastikan keberlanjutan program alih aksara naskah kuno.

Lebih jauh, Agung menyebut Trah Sultan HB II berharap pemerintah mendirikan Scriptorium Center di Yogyakarta sebagai pusat kajian dan pengembangan naskah kuno.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak