"Proyek buku ini melibatkan semua Pokmaswas di Kulon Progo yang isinya mengenai jenis-jenis ikan lokal di masing-masing kapanewon," jelasnya.
Lebih dari itu, atas dedikasinya melestarikan lingkungan, Suryanto pada 2021 mendapatkan penghargaan Kalpataru tingkat DIY dalam kategori Perintis Lingkungan sebagai juara 1.
Merangkul Generasi Muda
Di samping mengkampanyekan pelestarian lingkungan sungai lewat komunitas dan pameran bersama Dinas Kelautan dan Perikanan, secara mandiri, Suryanto juga menyediakan ruang khusus di pendopo SFF Edu yang telah dirintisnya.
Baca Juga: Kulon Progo Membentuk Tim Revitalisasi Pendidikan untuk serap Tenaga Kerja
SFF Edu yang semula dipakai sebagai edukasi ikan hias bergeser sebagai sarana pendidikan dan pameran mengenai ikan lokal yang ada di wilayah Lendah khususnya.
"Mulanya kan dipakai buat budidaya ikan hias lalu bergeser untuk budidaya ikan lokal terutama yang jenisnya banyak di wilayah hilir atau di Selatan tempat kami ini. Jenis yang kami budidayakan ada wader abang, wader pari, wader cangkul hingga cupang jenis lokal. Ini tidak dijual hanya khusus untuk edukasi," urainya.
"Jadi SFF Edu ini khusus untuk edukasi serta konservasi yang meliputi mengidentifikasi ikan lokal dan jenis ikan invasif, cara menangkap hingga membudidayakan yang benar. Termasuk juga belajar terkait melepasliarkannya supaya tak mengganggu habitat lain yang sudah ada di sungai tersebut," jelasnya.
Melalui SFF Edu, Suryanto pun membuka kerja sama terutama dengan sekolah-sekolah di sekitar Lendah untuk mengenalkan ikan lokal hingga belajar melestarikan lingkungan sungai.
Ia mengaku sengaja membuka ruang edukasi untuk generasi muda lantaran masih mudah untuk diberikan pengetahuan dan mereka merupakan penerus yang kelak punya tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungannya.
Baca Juga: BPBD Kulon Progo Ajukan Perpanjangan Status Tanggap Darurat Kekeringan
"Selama ini yang saya sasar sih dari sekolah, terutama dari TK sampai mahasiswa. Keberadaan ikan lokal ini kan aset penting, dan generasi muda punya andil besar untuk menjaga keberlangsungannya di masa mendatang," katanya.
Berkelanjutan
Guru MTS Darul Ulum Muhammadiyah Galur Nur Sita Hamzati mengungkapkan, sekolahnya merupakan salah satu yang bekerja sama dengan SFF Edu milik Suryanto sejak lima tahun terakhir.
Kerja sama itu merupakan tindak lanjut dari program madrasah tentang studi peminatan, dimana salah satunya ada peminatan kelas sains.
"Jadi di sekolah kami ada 4 program peminatan, diantaranya ada kelas sains. Dan salah satu materinya adalah praktik lapangan. Nah kalau dengan mas Suryanto kami sudah kerja sama sejak lima tahun terakhir," terangnya pengampu program sains di MTS Darul Ulum Muhammadiyah Galur tersebut ketika dihubungi suarajogja.id, Selasa (15/10/2024).
Sita menerangkan lewat kerja sama dengan SFF Edu, para siswanya yang tergabung di kelas sains diberi pengenalan mengenai jenis ikan lokal yang ada di sekitar lingkungannya. Selain itu para siswa juga diberi pengetahuan mengenai bagaimana membudidayakannya hingga menjaganya agar lestari ketika telah dilepasliarkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
Terkini
-
57.000 Warga DIY Kehilangan Bansos BPJS, Imbas Data Baru Kemensos, Apa yang Terjadi?
-
Renovasi SDN Kledokan Usai Ambrol Dikebut, Targetkan Rampung Sebelum Liburan Sekolah Selesai
-
Kulon Progo Darurat HIV/AIDS, 71 Persen Kasus Menyerang Pria, Ini Langkah Pemerintah
-
20 Persen Minyak RI Terancam, Selat Hormuz Ditutup, Indonesia di Ambang Krisis Energi?
-
Juli 2025, 200 Sekolah Rakyat Dibuka, Prioritaskan Guru Lokal dan Koneksi Internet