SuaraJogja.id - Sebelum terjadi teror terhadap calon narasumber, panitia, termasuk moderator hingga narahubung diskusi Constitutional Law Society Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (CLS FH UGM), terdapat kejanggalan dua hari menjelang jadwal agenda bertajuk "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan" itu.
Melalui rilis yang diterima SuaraJogja.id, Minggu (31/5/2020), Presiden CLS FH UGM Aditya Halimawan menerangkan, diskusi tersebut mulanya dirancang berdasarkan "adanya dinamika yang terjadi di masyarakat mengenai munculnya wacana pemberhentian Presiden karena dianggap gagal menangani Covid-19." Untuk itu, CLS FH UGM bermaksud meluruskan pemahaman masyarakat soal mekanisme pemberhentian presiden/wakil presiden menurut perspektif hukum tata negara. Namun, pada akhirnya diskusi dibatalkan.
Sebelum itu, dua hari menjelang pelaksanaan diskusi, Rabu (27/5/2020), akun Instagram @clsfhugm merilis poster diskusi tersebut. Hampir 300 orang kemudian mendaftar, lalu dimasukkan ke dua grup WhatsApp (WA) CLS FH UGM. Namun, muncul kejanggalan saat itu -- yang tergabung dalam kedua grup lebih dari 400 orang.
Kemudian pada Kamis (28/5/2020), dosen Fakultas Teknik (FT) UGM KPH Bagas Pujilaksono Widyakanigara mempublikasikan tulisannya di laman tagar.id yang berisikan tuduhan makar terhadap CLS FH UGM. Karena keadaan makin tak kondusif setelahnya, penyelenggara diskusi pun mengganti diksi tema, yang semula "Persoalan Pemecatan Presiden di Tengah Pandemi Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan", menjadi "Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan". Klarifikasi juga dikemukakan CLS FH UGM di tagar.id.
Baca Juga:Kerusuhan di Minneapolis, Jurnalis Reuters Kena Tembak Polisi
Selanjutnya, pada Jumat (29/5/2020), yang merupakan hari diskusi dijadwalkan, tepatnya pada pukul 14.00-16.00 WIB, mulai terjadi teror sekitar 10 jam sebelumnya. Berdasarkan catatan CLS FH UGM, teror bermunculan sejak sekitar pukul 04.00 WIB hingga 14.00 WIB. Seperti dirilis CLS FH UGM, berikut tujuh deretan teror yang menimpa panitia diskusi hingga keluarganya:
1. Akun narahubung diretas
Akun WA salah satu narahubung diretas pada sekitar pukul 04.00 WIB dan tiba-tiba mengeluarkan seluruh anggota grup diskusi. Selain itu, akun tersebut juga mengirimkan pesan berbunyi "PEMBERITAHUAN. Berhubung respons dari masyarakat terkait acara diskusi "Meneruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau Dari Sistem Ketatanegaraan” maka acara tersebut DIBATALKAN. Sekian dan terimakasih. Panitia Acara."
2. Akun Instagram CLS FH UGM diretas
Pada sekitar pukul 10.00 WIB akun Insatgram @clsfhugm juga diretas.
Baca Juga:2 Bulan Ditutup, Masjid di Arab Saudi Akhirnya Kembali Dibuka
3. Akun Presiden CLS FH UGM diretas