"Kami menekankan pada prosedur ilmiah, obyek, data, itu semua menyesuaikan yang mungkin bisa," ungkapnya.
Adanya bantuan kemudahan mengerjakan skripsi selama pandemi, hahya berlaku di tengah pandemi saja.
Hanya sekupnya bisa diperkecil, karena prosedur ilmiah tadi, harus menjadi pengalaman mahasiswa. Sehingga, UNY merasa perlu menekankan bagaimana prosedur ilmiah itu menjadi pengalaman mahasiswa.
"Mengenai data, itu bisa data sekunder lalu data yang memungkinkan bisa diambil di masa pandemi," tegasnya.
Baca Juga:Sudah Tak Efektif, Penyekatan Kendaraan di Perbatasan DIY Dihentikan
Sementara itu, seorang mahasiswa UNY yang sedang mengerjakan skripsi, Riza Nurhandiyani menjelaskan, ia setuju dengan sejumlah kebijakan yang diformulasikan oleh kampusnya.
Ditanyai soal skripsinya, ia mengatakan saat ini ia sedang menemui kendala jurnal-jurnal yang ia butuhkan, banyak yang sudah kadaluwarsa.
Objek penelitian skripsi yang harus ia ambil adalah data yang diambil ke sekolah.
"Tapi karena masih pandemi, jadi diganti studi pustaka, berupa jurnal," paparnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:70% Kaum Difabel di DIY Turut Terdampak Wabah, Peran Pemda Belum Maksimal