"Saat ini mulai akhir Juni kemarin kita memprioritaskan pada tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan, baik di rumah sakit maupun puskemas. Mereka di-swab secara massal," ungkapnya.
Selain itu, gugus tugas juga memasifkan pelaksanaan tracing kontak. Kalau dulu tracing dengan kontak erat menggunakan RDT, saat ini semuanya langsung sudah di-swab dengan lingkaran lebih luas.
Sedangkan bagi warga dari luar kota atau yang memiliki riwayat luar kota dilakukan in depth interview. Bila berisiko tinggi, maka langsung dilakukan swab.
"Dengan swab yang banyak maka akhirnya dapat banyak [kasus positif]," jelasnya.
Baca Juga:Pasien Positif COVID-19 di Bantul Membludak, DIY Tambah 28 Kasus Baru
Berty mengungkapkan, tingginya kasus karena swab tersebut menjadikan peringatan penularan di masyarakat masih ada. Karenanya, Dinkes mengimbau adanya kewaspadaan masyarakat dengan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) di masyarakat yang cukup banyak.
"Karenanya perlu adanya proteksi kelompok rentan karena kita tidak tahu pandemi ini kapan selesai, maka semua disiapkan, SDM, fasilitas dan logistik," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi