Pertimbangkan Kondisi Pascavaksinasi, Jogja Perbaiki Aturan KBM Tatap Muka

"Dulu yang kita siapkan di bulan Desember sekarang mau kita perbaiki karena menyangkut tentang pascavaksinasi ini apa saja yang harus kita siapkan."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 25 Maret 2021 | 07:25 WIB
Pertimbangkan Kondisi Pascavaksinasi, Jogja Perbaiki Aturan KBM Tatap Muka
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih menyusun ulang aturan terkait pembelajaran tatap muka. Aturan tersebut akan menyesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini terkhusus pascapelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menuturkan, saat ini perbaikan aturan tersebut tengah dilakukan oleh dinas-dinas terkait. Perbaikan itu dinilai perlu sebab aturan sebelumnya yang dirancang kurang sesuai dengan kondisi saat ini.

"Sekarang ini temen-temen dari dinas sedang memperbaiki aturannya menyesuaikan yang sekarang ini ada. Dulu yang kita siapkan di bulan Desember sekarang mau kita perbaiki karena menyangkut tentang pascavaksinasi ini apa saja yang harus kita siapkan," ujar Heroe saat ditemui awak media, Rabu (24/3/2021).

Menurutnya, perlu ada tambah-tambahan yang harus disiapkan sebelum memutuskan untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka guna mengantisipasi supaya tidak terjadi sebaran di sekolah atau bahkan kelas.

Baca Juga:Pemerintah Diminta Perhatikan Ini Sebelum Buka Sekolah

"Saat ini kita memperbaiki rencana kemarin yang aturan Perwal tentang pembelajaran tatap muka maupun peraturan dari kepala dinas pendidikan tentang pelaksanaan tatap muka," sebutnya.

Lebih lanjut, Heroe juga belum menentukan tingkat pendidikan atau sekolah mana yang bakal menjalankan uji coba pembelajaran tatap muka terlebih dulu.

Seperti yang diketahui bahwa Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki kewenangan di tingkat universitas dan SMA. Sementara itu, Pemkot Yogyakarta sendiri berkewenangan di tingkat SMP, SD, dan TK.

"Sekarang ini sedang kita kaji apakah SMP dan SD itu sudah layak bisa tatap muka atau belum. Tapi kalau TK mungkin kita masih belum mengizinkan untuk tatap muka," terangnya.

Perihal simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka, kata Heroe, sebenarnya beberapa sekolah sudah ada yang melakukan hal itu. Namun memang pembelajaran tatap muka hanya dilakukan kepada siswa yang rumahnya berada di dekat sekolahan.

Baca Juga:Ini 10 Sekolah di DIY yang Bakal Uji Coba Sekolah Tatap Muka April Nanti

"Sebenernya untuk beberapa sekolah itu ada sekolah-sekolah tertentu yang memang siswanya hanya di lingkungan sekolah sudah melakukan tatap muka. Tetapi hanya terbatas bagi siswa yang ada di lingkungan sekolah saja," ucapnya.

Ditanya mengenai kemungkinan memulai pembelajaran tatap muka setelah lebaran, Heroe mengaku masih terus melihat perkembangan situasi yang ada. Namun apabila kondisi sudah lebih kondusif dimungkinkan saja tahun ajaran baru itu dilaksanakan setelah lebaran.

"Makanya insyaallah, kalau misalnya tidak ada kasus [Covid-19 atau lebih kondusif] pada tahun ajaran baru itu mungkin sudah bisa mulai [pembelajaran tatap muka]," cetusnya.

Selain itu menurut Heroe, vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan itu sebagai salah satu upaya untuk menyambut persiapan pembelajaran tatap muka.

Sementara itu, terkait vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan di Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan, prosesnya masih terus berlangsung. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dilakukan bersamaan dengan vaksinasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Yogyakarta.

"Iya, untuk guru sudah [divaksin]. Sekarang ini masih jalan. Kemarin kan kira-kira 5.700 orang ya, itu yang baru berjalan ini. Jadi jadwalnya kita mix dengan ASN," kata Emma.

Emma mengungkapkan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan itu disambut dengan baik. Artinya antusiasme dari para sasaran penerima vaksin Covid-19 itu tergolong baik.

"Jadi ini masih jalan hari ketiga. Ya menggembirakan sih antusiasme untuk ikut itu kita tinggi. Kemarin dari target sehari yang kurang lebih 2.100 orang tapi yang datang sudah sekitar 1.900an. Jadi 95 persenlah," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kota Yogyakarta. Hingga saat ini total semua ASN yang akan menjalani vaksinasi berjumlah 11.232 orang.

ASN tersebut terdiri dari kelonpok yang berada di lingkungan Kota Jogja. Mulai dari tenaga alih daya atau outsourcing hingga tenaga tekni di Kota Jogja yang mencapai kurang lebih 5.257 orang.

Selain itu, vaksinasi massal tersebut juga akan menyasar tenaga pendidik dan kependidikan di Kota Jogja. Berdasarakan data terakhir yang didapat jumlahnya saat ini mencapai 5.975 orang. Vaksinasi Covid-19 massal tersebut sudah diselenggarakan pada tanggal 22 Maret 2021 hingga 27 Maret 2021 mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak