SuaraJogja.id - Ekosistem memiliki peranan penting bagi manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam tulisan ini akan kami bahas pengertian dan jenis ekosistem. Lengkap dengan kompoten penyusun ekosistem hingga manfaatnya untuk manusia.
Ekosistem menjadi tempat tinggal, hidup, dan pemenuhan kebutuhan manusia. Ekosistem dapat terganggu apabila adanya kerusakan, kepunahan, pencemaran, atau eksploitasi sumber daya alam berlebihan.
Tentu saja hal ini berangsur-angsur dapat mengganggu keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, manusia juga bertanggung jawab menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Baca Juga:Seberapa Besar Antusiasme Peminat Mobil Listrik di Indonesia Dibandingkan Tetangga ASEAN?
Pengertian ekosistem terdapat pada Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang berbunyi: “Ekosistem sumber daya alam hayati adalah sistem hubungan timbal balik antara unsur dalam alam, baik hayati maupun nonhayati yang saling bergantung dan mempengaruhi.”
Pengertian ekosistem lainnya disampaikan oleh Tansley A dalam bukunya yang berjudul The Use and Abuse of Vegetational Concept and Terms (1935), bahwa ekosistem merupakan suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat struktur dan fungsi.
Struktur yang dimaksud yakni berkaitan dengan keanekaragaman spesies, sedangkan yang dimaksud dengan fungsi adalah siklus materi dan arus energi dalam ekosistem. Tansley mengartikan ekosistem merupakan kombinasi makhluk hidup dan lingkungannya sebagai satu kesatuan sistem dan konsep.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat diketahui secara sederhana bahwa ekosistem merupakan kesatuan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi, baik makhluk hidup maupun makhluk tak hidup. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu ekosistem yakni makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan yang berada dalam suatu lingkungan.
Macam Ekosistem
Baca Juga:5 Manfaat Eceng Gondok yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Bisa Jadi Pupuk Organik
Ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni ekosistem alamiah dan ekosistem buatan. Ekosistem alamiah merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami oleh alam sekitarnya. Contohnya yakni seperti gunung, hutan, lautan, padang pasir, padang rumput, dan sebagainya. Sedangkan ekosistem buatan yakni ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contohnya yakni kebun, taman, waduk, sawah, dan sebagainya.
Komponen penyusun ekosistem dapat dibedakan menjadi dua macam yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik merupakan bagian dari ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer atau pengurai.
Kemudian komponen abiotik yakni bagian dari ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup dan berperan dalam menjamin kelangsungan organisme agar ekosistem dapat seimbang. Contohnya yakni air, udara, tanah, suhu, mineral, dan sebagainya.
Berdasarkan jenisnya, ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem air.
1. Ekosistem Darat
Merupakan ekosistem yang fisiknya berupa daratan. Di dalam ekosistem darat terdapat bioma. Menurut KBBI, bioma adalah ekosistem dalam skala luas, yakni sebuah wilayah yang mempunyai sifat geografis atau iklim yang sama misalnya hutan hujan tropis, padang pasir, dsb. Bioma yang terdapat dalam ekosistem darat yakni:
a. Bioma Gurun
Merupakan bioma dengan ciri hujan rendah dan suhu yang tinggi pada siang hari hingga 45 derajat celcius. Kondisi ini hanya mampu diadaptasi oleh makhluk hidup tertentu seperti kaktus, ular, kadal, kalajengking, dan sebagainya.
Merupakan bioma yang terbentuk di daerah dengan curah hujan terbatas di wilayah tropis dan subtropis. Makhluk hidup yang mampu hidup di padang rumput yakni singa, anjing liar, serigala, ular, zebra, jerapah, rumput, dan lain-lain.
Merupakan bioma dengan curah hujan cukup tinggi. Hutan basah dapat ditemui di daerah tropis dan sub tropis. Daerah ini sangat subur sehingga banyak makhluk hidup seperti burung, kera, babi, harimau, dan banyak pohon yang dapat hidup di tempat ini.
Merupakan bioma dengan memiliki curah hujan sedang dengan empat musim. Hewan yang dapat hidup di daerah ini yakni burung pelatuk, beruang, rubah, bajing, dan rakun.
e. Bioma Taiga
Merupakan daerah yang hijau sepanjang tahun walaupun musim dingin. Makhluk hidup yang mampu bertahan di daerah ini yakni pohon pinus, beruang hitam, ajag, burung, dsb. Bioma ini terdapat di semenanjung Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, dan Kanada.
f. Bioma Tundra
Merupakan daerah yang terdapat di sekitar kutub utara dengan suhu yang sangat dingin. Tumbuhan yang mampu hidup di daerah ini hanya gulma, lumut, kayu pendek, liken. Daerah ini sering disebut gurun dingin. Hewan yang terdapat di daerah ini yakni rusa kutub, beruang kutub, dan muskox.
2. Ekosistem Air.
Merupakan daerah perairan yang banyak dihidupi oleh tumbuhan ganggang, lumut, dan sebagainya. Ekosistem air dikelompokkan menjadi ekosistem air mengalir seperti sungai, dan air tenang seperti danau dan rawa.
a. Danau dan Rawa
Merupakan genangan air yang amat luas di wilayah cekungan. Terdapat makhluk hidup seperti ganggang, siput, ikan, amphibi, itik, angsa, kura-kura, ular, cacing, dan sebagainya.
b. Sungai
Merupakan aliran air yang besar. Sungai menjadi ekosistem air yang mengalir dengan makhluk hidup seperti gangga, ikan, dan sebagainya.
c. Laut.
Merupakan ekosistem air terbesar di bumi. Lautan menjadi tempat hidup berbagai macam makhluk hidup seperti paus, hiu, penyu, salmon, dan sebagainya.
Seluruh komponen di atas saling terikat, bergantung, dan berhubungan. Apabila terdapat perubahan kurang baik terhadap ekosistem, kehidupan manusia pun menjadi tidak seimbang. Perubahan ekosistem dipengaruhi oleh banyak hal seperti eksploitasi sumber daya alam berlebihan, terjadinya kebakaran hutan, bencana alam, dan sebagainya.
Dampaknya, hewan-hewan pun dapat kehilangan tempat tinggal, hewan-hewan punah, perubahan tata ruang, meningkatnya jumlah spesies tertentu sehingga menjadi hama dan mengganggu kehidupan manusia, terdapat banyak penyakit mewabah dari hewan tertentu, rusaknya iklim, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, tentunya manusia berkewajiban menjaga keseimbangan ekosistem agar tetap terpelihara dengan baik. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem agar tetap lestari adalah penggunaan sumber daya alam secukupnya, memfilter pembuangan limbah sehingga menjadi ramah lingkungan, pengelolaan sampah dengan bijak, tidak melakukan perusakan bioma, dan sebagainya.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma