Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro menuturkan profesi pelaku dengan Sweetha sendiri memang sama-sama seorang tenaga kesehatan (nakes). Serta diketahui juga keduanya memiliki hubungan asmara.
Pelaku bahkan juga mengaku cerai sehingga pihak keluarga pun selama ini menerima tabiatnya. Selain itu pelaku juga tidak menunjukkan sebuah tanda sebagai pelaku kriminal dan lain sebagainya.
"Karena seperti ibu korban sakit itu dia (pelaku) yang mengobati juga. Kemudian pura-pura sering menyuapi anak yang pertama dan segala macam. Sehingga keluarga ini sangat percaya ketika itu (anaknya) dibawa ke Rembang walaupun sebenarnya pengakuan dibawa ke Semarang," tuturnya.
Hingga saat ini, diungkapkan Djuhandhani, sementara untuk pelaku sendiri masih tunggal. Namun tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain.
"Sementara ini saya katakan pelaku tunggal. Tapi tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain. Entah itu seperti apa kita masih mendalami," tandasnya.
Sebelumnya diketahui kasus pembunuhan ini dapat terungkap setelah ditemukannya mayat perempuan tanpa identitas di bawah Jembatan Tol Semarang-Solo KM 425 pada Minggu (13/3/2022) lalu.
Kemudian pada Rabu (16/3/2022) ditemukan pula kerangka anak yang berjarak sekitar 1 km dari penemuan mayat perempuan tadi.
Sedangkan pelaku yang diketahui bernama Dony Christiawan Eko Wahyudi (31), warga Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah juga telah diamankan polisi di depan Mapolda Jateng pada Rabu (16/3/2022) malam. Saat itu pelaku ditangkap saat hendak berpura-pura melapor ke polisi usai kehilangan kekasihnya.
Baca Juga:Sudah Buat Liang Lahat di Sleman, Keluarga Bidan Sweetha Masih Tunggu Identifikasi Jenazah