Sudah Ada Titik Terang terkait Pelaku Penusukan di Seturan, Polisi Masih Buru Pelaku

Polisi masih memburu pelaku penusukan yang menewaskan dua orang pemuda di Jalan Selokan Mataram, Seturan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Slema

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 09 Mei 2022 | 15:27 WIB
Sudah Ada Titik Terang terkait Pelaku Penusukan di Seturan, Polisi Masih Buru Pelaku
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi memberi keterangan pada wartawan saat konferensi pers di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (5/4/2022). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Polisi menyebut sudah mendapat titik terang terkait pelaku kasus penusukan yang mengakibatkan tewasnya dua pemuda di Simpang Empat Jalan Selokan Mataram, Seturan, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (8/5/2022) lalu.

"Kemudian ada beberapa titik terang yang kami dapatkan terkait penyelidikan kasus ini dan masih kami lakukan pengejaran," kata Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada awak media, Senin (9/5/2022).

Selain melakukan pengejaran terhadap pelaku, kata Ade, pihaknya juga masih mencari sejumlah barang bukti dari kejadian itu.

"Hingga saat ini polisi juga masih melakukan pencarian terkait dengan barang bukti yang digunakan. Belum ditemukan masih kita lakukan pencarian," ujarnya.

Baca Juga:Korban Penusukan Orang Tak Dikenal di Seturan yang Tewas Diketahui Mahasiswa ISI Yogyakarta

Berdasarkan pemeriksaan sementara dari saksi diketahui peristiwa nahas itu diawali oleh sebuah perselisihan kelompok korban dan pelaku terkait jalan yang hendak dilewati.

"Berselisih paham karena kedua kelompok ini, saya bisa katakan ini kelompok korban dan pelaku ya ini bertemu di persimpangan di sekitar TKP. Kemudian tidak saling mengalah dan terjadi cekcok, kejar mengejar hingga proes penganiayaan," ungkapnya.

"Iya karena berselisih jalan tidak ada yang mau mengalah. Mereka datang dari arah yang berbeda," imbuhnya.

Disampaikan Ade, pihaknya juga masih mendalami hubungan antara pelaku dan korban. Apakah mereka saling mengenal satu sama lain atau tidak.

"Kelompok pelaku kemaren ada tiga kendaraan roda 2, sekitar 4-5 orang. Masih kita dalami," tuturnya.

Baca Juga:Dugaan Pungli Parkir Mie Gacoan Gejayan Ditindaklanjuti Dishub Sleman, Begini Hasilnya

Kedua jenazah korban sendiri juga sudah menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY. Hasil visum sendiri belum keluar, namun dugaan sementara kematian dua korban tersebut akibat kekerasan senjata tajam.

"Visum dalam dan visum luar sudah dilakukan, hasil belum keluar. Dugaan akibat kekerasan sajam. (Luka tusuk) satu di dada, satu di punggung. Dua orang luka berbeda," terangnya.

Saat ini jajaran Ditreskrimum Polda DIY tengah memeriksa empat orang saksi terkait dengan tewasnya dua orang pria berinisial TIP (29) asal Bangka Belitung dan DS (22) asal Pematang Siantar, Sumatra Utara yang tewas diduga akibat penganiayaan oleh orang tak dikenal di Simpang Empat Jalan Selokan Mataram, Seturan itu.

Kasus ini sendiri diketahui setelah teman-teman korban saat itu melaporkan kejadian tersebut ke Polda DIY. Laporan itu dilakukan setelah mengantar korban ke rumah sakit.

"Iya (yang melapor) teman korban. Mereka dari acara ada kumpul-kumpul sama teman-temannya," tandasnya.

Diketahui bahwa salah satu pemuda yang tewas diduga akibat penusukan orang tak dikenal di Seturan, Sleman berinisial DS (22) diketahui sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Berdasarkan data yang ada, DS saat ini teridentifikasi sebagai mahasiswa tidak aktif.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ISI Yogyakarta, Sholahudin menuturkan bahwa korban DS adalah mahasiswa jurusan etnomusikologi. DS sendiri diketahui mahasiswa angkatan tahun 2018.

Sementara satu korban penusukan lainnya berinisial TIP (29) asal Bangka Belitung, kata Sholahudin, bukan merupakan mahasiswa ISI.

"Tapi almarhum (DS) itu hanya aktif 3 semester. Jadi sampai semester genap 2021/2022 ini almarhum tidak aktif. Jadi saya sudah croscek juga ke jurusan dan juga ke bagian akademik jadi statusnya itu tidak aktif," kata Sholahudin.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto menerangkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

"Betul terjadi penganiayaan yang berakibat korban meninggal dunia, dimana kejadian hari Minggu, 8 Mei 2022 sekitar pukul 01.00 WIB," kata Yuliyanto dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Korban TIP dinyatakan meninggal dunia saat perjalanan menuju RS. Sementara DS dinyatakan tewas di RS JIH sekitar pukul 04.50 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak