Dua Bulan Terakhir Marak Penembakan di AS, WNI Diingatkan untuk Lebih Waspada

Berdasarkan laporan media dan perwakilan RI, tercatat ada empat penembakan yang terjadi di New York, South Carolina, dan California.

Eleonora PEW
Kamis, 19 Mei 2022 | 18:25 WIB
Dua Bulan Terakhir Marak Penembakan di AS, WNI Diingatkan untuk Lebih Waspada
Petugas mengamankan lokasi penembakan bermotif rasial di TOPS supermarket di Buffalo, New York, AS, Sabtu (14/5/2022). Seorang pria melakukan penembakan dengan senapan serbu dan membunuh setidaknya 10 orang dan melukai tiga lainnya, sebelas dari mereka merupakan warga kulit hitam. ANTARA FOTO/REUTERS/Jeffrey T. Barnes/foc.

SuaraJogja.id - Di tengah maraknya aksi kekerasan bersenjata di beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS) selama dua bulan terakhir, warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut diminta untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Berdasarkan laporan media dan perwakilan RI, tercatat ada empat penembakan yang terjadi di New York, South Carolina, dan California. Insiden terakhir terjadi pada 15 Mei lalu di sebuah gereja di California yang digunakan oleh komunitas Gereja Protestan Indonesia.

“Dari serangkaian peristiwa kekerasan bersenjata tersebut, tidak ada korban WNI,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha dalam pengarahan media secara daring, Kamis.

Guna mengantisipasi kasus serupa, seluruh perwakilan RI di AS terus menjalin komunikasi intensif dan pertemuan dengan komunitas masyarakat Indonesia.

Baca Juga:Marak Aksi Penembakan di Amerika Serikat, WNI Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

WNI telah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menghindari berjalan kaki sendirian (menggunakan buddy system), menghindari tempat-tempat rawan, dan dalam keadaan darurat segera menghubungi otoritas keamanan setempat serta perwakilan R)I terdekat.

“Kita juga mempererat koordinasi dengan otoritas setempat, terutama otoritas keamanan,” tutur Judha.

WNI dapat melaporkan kasus atau menghubungi perwakilan RI melalui nomor hotline yang tersedia, atau melalui Portal Perlindungan WNI dan aplikasi Safe Travel Kemlu.

“Di situ semua informasi nomor hotline bisa diakses dan ada platform darurat yang bisa segera direspons oleh perwakilan kita,” ujar Judha.

Pemerintah Indonesia memiliki enam perwakilan di seluruh AS: KBRI Washington DC, KJRI New York, KJRI Los Angeles, KJRI San Francisco, KJRI Chicago, dan KJRI Houston. [ANTARA]

Baca Juga:Polda Jateng Ungkap Kondisi Terkini Warga Tambakrejo Semarang yang Tertembak Anggota Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini