Ombak Besar di Pantai Wohkudu Gunung Kidul, BMKG Minta Warga Hati-hati Saat Liburan

Terlihat video yang merekam ombak besar di Pantai Wohkudu, Gunung Kidul.

Amelia Prisilia
Minggu, 17 September 2023 | 17:20 WIB
Ombak Besar di Pantai Wohkudu Gunung Kidul, BMKG Minta Warga Hati-hati Saat Liburan
Ilustrasi Ombak Lautan. (pixabay.com)

SuaraJogja.id - BMKG memberi himbauan kepada warga yang ingin untuk berlibur ke Pantai Wohkudu, Gunung Kidul, Yogyakarta. Hal ini karena adanya ombak besar yang mungkin akan sangat berbahaya untuk pengunjung.

Unggahan akun @merapi_uncover di Twitter menyebut bahwa BMKG memperkirakan mengenai ombak besar di Pantai Wohkudu, Gunung Kidul akan terjadi hingga Minggu (17/9/2023).

Bersama dengan unggahan ini, terlihat video yang merekam ombak besar di Pantai Wohkudu, Gunung Kidul. Nampak ombak besar yang pecah ketika menghantam batu karang di lokasi pantai tersebut.

"Pantai Wohkudu, Gunung Kidul. Berdasarkan prakiraan dari BMKG, kondisi seperti ini akan terjadi hingga besok hari Minggu (17/9/2023). Yang mau liburan ke pantai, hati-hati dan selalu taati himbauan petugas ya lur" tulis cuitan akun tersebut.

Baca Juga:Kapan Musim Hujan 2023? BMKG Paparkan Prediksi Awal Hujan di Seluruh Indonesia

Meskipun ombak besar terjadi di kawasan Pantai Wohkudu, Gunung Kidul, Yogyakarta, dalam video yang diunggah masih nampak sejumlah warga yang nekat berada di kawasan bibir pantai.

Tidak jauh dari Pantai Wohkudu, Pantai Baron juga mengalami gelombang tinggi. Beberapa kapal nelayan di lokasi tersebut menjadi korban dari kondisi alam ini.

Sesuai laporan sebelumnya, ombak besar ini menyebabkan satu kapal nelayan yang tenggelam dengan jaring yang hanyut terbawa ombak. Kerugian akibat hal ini mencapai puluhan juta rupiah.

Karena ombak besar di beberapa kawasan pantai termasuk Pantai Wohkudu, Gunung Kidul, warga yang akan berwisata diminta berhati-hati selama berada di lokasi tersebut.

Baca Juga:Ada Potensi Kemarau Panjang, Wali Kota Tangerang Minta Warga Waspada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini