SuaraJogja.id - Gelaran debat Pilpres keempat yang diikuti oleh tiga cawapres telah diselenggaran di Senayan, Jakarta pada Minggu (21/1/2024). Selain melihat program yang dipaparkan masing-masing cawapres, ada pula gimmick-gimmick yang disorot publik.
Salah satu yang paling terlihat jelas adalah penampilan oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka. Selain terlihat tampil menyerang, Gibran beberapa kali mengeluarkan gimmick-gimmick saat merespon dua cawapres lainnya yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Mahfud MD.
Pakar politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wawan Mas'udi menilai berbagai gimmick itu tidak patut untuk dilakukan dalam forum sebesar debat cawapres. Pasalnya momen debat disebut telah dinantikan oleh masyarakat untuk mengetahui program bukan sekadar gimmick.
"Saya kira beberapa gimmick yang kemarin itu tidak elegan, tidak patut dan tidak pada tempatnya karena itu forum terhormat debat itu bagi saya, ini bukan forum main-main. Wong kita ingin tahu kok calon pimpinan kita itu punya pikiran apa masa mainnya cuma gimmick-gimmick itu merendahkan masyarakat kalau saya, yang sedang menunggu," kata Wawan saat dihubungi wartawan, Senin (22/1/2023).
Baca Juga:Satu Jam Lebih Bertemu Sri Sultan HB X, Prabowo dan Gibran Izin Dulang Suara di Jogja
Menurut Wawan, saat ini masyarakat sedang dalam posisi yang ideal untuk menyaksikan debat Pilpres 2024. Sehingga debat baik capres maupun cawapres itu merupakan forum yang sepatutnya dianggap serius.
Debat calon pemimpin bangsa itu, kata Dekan Fisipol UGM tersebut meruapakan momentum yang sangat bagus untuk mengetahui program-program masing-masing paslon. Ia meyakini bahwa masyarakat pun akan memperhatikan hal-hal tersebut.
"Jadi ini dari sisi masyarakat ada kedewasaan dan ada transformasi sikap politik yang sangat positif, bahwa pemilu itu harus diisi dengan program-program yang berkualitas dan masyarakat menunggu itu," tuturnya.
Oleh sebab itu, para paslon pun harus menempatkan debat sebagai sesuatu yang serius. Mengingat debat ini akan digunakan masyarakat sebagai salah satu pertimbangan untuk memilih pemimpin negaranya lima tahun ke depan.
"Ini debat untuk memilih pemimpin republik ini, ini untuk memilih RI 1 dan RI 2 ya, harus diingat loh ya, bahwa yang dipilih itu simbol negara, yang dipilih itu adalah pemimpin pemerintahan tertinggi di republik ini dan harus serius itu," tegasnya.
Baca Juga:Pengamat Sebut Prabowo-Gibran Sudah Dapat Tiket jika Pilpres 2024 Dua Putaran, Siapa Menyusul?
"Artinya seandainya orang ingin melakukan guyonan atau gimmick ya harus guyonan dan gimmick yang elegan," ucapnya.
Bukan justru gimmick receh ala kadarnya yang bahkan tidak sesuai dengan tempatnya.
"Jadi ada gimmick yang itu patut dilakukan, ada gimmick yang tidak patut dilakukan. Ada gimmick yang itu ada pada tempatnya, tapi ada gimmick yang tidak pada tempatnya," imbuhnya.
Wawan pun melihat situasi sekarang yang menunjukkan masih banyak publik belum menentukan pilihan. Padahal Pilpres 2024 hanya kurang dari sebulan lagi.
Oleh sebab itu, debat capres atau cawapres sepatutnya dilakukan dengan lebih elegan. Bukan justru menampilkan gimmick-gimmick yang tak sesuai pada tempatnya.
"Kita ini nunggu loh, kita ini publik nunggu betul, banyak orang kan saat ini belum memutuskan pilihan. Banyak sekali yang masih ragu-ragu, ragu-ragunya itu kenapa, menunggu, menunggu debat, ini kan bagus untuk demokrasi kita. Makanya jangan main-main itu, gak boleh diulang itu. Itu sama saja dengan tidak menghargai forum debat itu, kalau gimmick-nya gimmick yang tidak pada tempatnya," kata dia.