Seniman di Jogja Siapkan Pameran usai Pemilu 2024, Butet Kertaredjasa: Refleksi Keganjilan

Ditegaskan Butet, ide pameran itu bukan ekspresi kemarahan tentang kondisi saat ini. Tapi lebih kepada refleksi atas berbagai keganjilan yang muncul dalam proses Pemilu 2024.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 18 Februari 2024 | 13:24 WIB
Seniman di Jogja Siapkan Pameran usai Pemilu 2024, Butet Kertaredjasa: Refleksi Keganjilan
Seniman sekaligus budayawan Yogyakarta Butet Kartaredjasa. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Seniman sekaligus budayawan Yogyakarta Butet Kartaredjasa mengaku tengah menyiapkan pameran sebagai respons atas Pemilu 2024. Pameran itu akan mengangkat tema besar refleksi atas keganjilan selama proses pemilu kali ini.

"Temanya merekam situasi politik setelah coblosan ini, alias situasi psikis yang melahirkan keganjilan-keganjilan di dalam hidup berdemokrasi. Ini lah titik awal pengkhianatan kepada demokrasi, melukai demokrasi," kata Butet ditemui di kediamannya, Sabtu (17/2/2024).

"Seniman-seniman tidak berdaya sementara ini, mencoba mengekspresikan merekam suasana itu dalam bentuk seni visual, entah itu instalasi entah itu lukisan, entah itu drawing," sambungnya.

Sementara ini, disampaikan Butet, rencananya pameran itu akan digelar pada hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2024 mendatang. Sedangkan kurator karya melibatkan seniman Suwarno Wisetrotomo.

Baca Juga:Puluhan Massa Paksa Ikut Pencoblosan Capres di TPS 124 Babarsari, PSU Berpotensi Dilakukan

"Kita upayakan itu menandai kemerdekaan kita nanti, kita akan buat pameran itu. Nama-nama pelukisnya sedang dipilih oleh kurator siapa aja yang ingin ikut tapi tentu saja kawan-kawan yang merasa bahwa demokrasi sedang dilukai, sementara kawan-lawan yang tidak merasa ya tentu saja tidak kita undang," ungkapnya.

Ditegaskan Butet, ide pameran itu bukan ekspresi kemarahan tentang kondisi saat ini. Melainkan lebih kepada refleksi atas berbagai keganjilan yang muncul dalam proses Pemilu 2024.

"Bukan kemarahan, merefleksikan pengalaman keganjilan karena semua merasakan keganjilan itu, ada suasana yang tidak semestinya di dalam praktik berkehidupan yang berbasis demokrasi," tegasnya.

Dia mengaku tidak terlalu khawatir dengan potensi intimidasi terhadap pameran itu nanti. Pihaknya memilih untuk tetap berpedoman pada Undang-undang Dasar 1945 dan kebebasan berekspresi.

Berbagai keganjilan dalam proses Pemilu kali ini, dianggap Butet sebagai inspirasi para seniman untuk menghasilkan karya-karyanya. 

Baca Juga:Gerah Masalah Darurat Sampah Yogyakarta, TPS 14 Dipoyudan Gunakan Properti Limbah untuk Pencoblosan

"Untuk seniman praktik-praktik seperti ini adalah ide-ide yang bertaburan sebagai inspirasi penciptaan karya seni. Seniman itu mengartikulasikan pikirannya dengan bahasa artistik tapi bersinergi dengan semua kekuatan yang pikirannya sama, itu," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini