Tuntut Pencabutan Kebijakan Iuran Pembangunan Institusi, Ratusan Mahasiswa Kemah di Halaman Balairung UGM

Humas Aliansi Mahasiswa UGM, Maulana menuturkan kegiatan ini merupakan aksi yang dilakukan untuk menentang pemberlakukan Iuran Pengembangan Institusi

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 28 Mei 2024 | 18:55 WIB
Tuntut Pencabutan Kebijakan Iuran Pembangunan Institusi, Ratusan Mahasiswa Kemah di Halaman Balairung UGM
Suasana aksi kemah mahasiswa di halaman Gedung Balairung UGM, Selasa (28/5/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Halaman depan Gedung Balairung UGM tampak lebih ramai daripada biasanya pada Selasa (28/5/2024) sore. Ada tujuh tenda yang berjajar sudah dengan puluhan mahasiswa yang bercengkerama di atas rerumputan.

Humas Aliansi Mahasiswa UGM, Maulana menuturkan kegiatan ini merupakan aksi yang dilakukan untuk menentang pemberlakukan Iuran Pengembangan Institusi (IPI) atau uang pangkal. Aksi ini rencananya akan dilangsungkan selama sepekan ke depan.

"Ini akan menginap dalam seminggu ke depan. Dimulai dari hari Senin, 27 Mei 2024 sampai tanggal 3 Juni 2024," kata Maulana, ditemui awak media, Selasa sore.

Sejak kemarin, diungkapkan Maulana, setidaknya ada ratusan mahasiswa yang datang ke halaman Balairung UGM. Malam ini diperkirakan rombongan mahasiswa masih akan memadati sudut-sudut gedung pusat UGM itu.

Baca Juga:Lewat Event 'Pejuang Run', HIPMI UGM Ajak Anak Muda Menjadi Wirausaha

Tak tanggung-tanggung, beberapa dari mahasiswa bahkan ada yang benar-benar menginap di tenda-tenda itu. Berbeda seperti aksi-aksi lainnya, aksi kali ini justru diwarnai dengan berbagai kegiatan dan bernuansa santai.

"Kalau yang menginap saya tidak bisa memastikan (jumlahnya), kalau dari malam yang malam sebelumnya itu 200 lebih dan malam ini kemungkinan akan lebih besar karena kami akan melakukan nobar juga kemudian akan mengadakan live music dan mungkin dari teman-teman ada yang bermain bola bermain basket, itu kami bebaskan," ungkapnya.

Suasana aksi kemah mahasiswa di halaman Gedung Balairung UGM, Selasa (28/5/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Suasana aksi kemah mahasiswa di halaman Gedung Balairung UGM, Selasa (28/5/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

Maulana mengatakan pihaknya berharap aksi ini direspons langsung oleh para pimpinan universitas. Mereka berharap bisa berdialog untuk menentukan kebijakan terkait uang pangkal dan UKT ke depan.

Pihaknya berencana bakal menghadirkan massa yang lebih banyak lagi. Guna menyampaikan tuntutan untuk mencabut kebijakan uang pangkal tersebut.

"Jikalaupun rektor, pimpinan, ataupun jajarannya tidak menemui kami, kami beri tenggang dalam waktu seminggu maka kami akan melanjutkan konsolidasi yang lebih besar, kami akan turun lebih besar, untuk menggugat kampus, untuk mencabut uang pangkal dari universitas kerakyatan ini," terangnya.

Baca Juga:Heboh Mahasiswa Hukum UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain, Begini Penjelasan Polisi

Sampai hari kedua aksi ini, kata Maulana, belum ada pimpunan universitas yang datang menemui dan berdialog dengan massa. Berdasarkan informasi yang mereka terima, para pimpinan universitas tengah melakukan kunjungan kerja.

"Belum (ditemui), kebetulan pimpinan kampus kami Bu Ova (Rektor UGM) itu sedang entah itu kunjungan dinas ataupun apa itu namanya keluar negeri dan juga beberapa wakil rektor juga ada kunjungan dinas ke luar negeri," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak