Jepang Bakal Ikut Tangani Masalah Kemacetan dan Overtourism di Jogja

kemacetan seringkali terjadi di DIY, terutama saat libur panjang hari raya. Bahkan wisatawan yang masuk ke DIY pada libur panjang Lebaran 2024 lalu mencapai 11 juta

Galih Priatmojo
Selasa, 25 Juni 2024 | 19:57 WIB
Jepang Bakal Ikut Tangani Masalah Kemacetan dan Overtourism di Jogja
Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (25/6/2024). [Kontributor/Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Pemerintah Jepang bakal ikut menyelesaikan masalah perkotaan di Yogyakarta. Termasuk mengatasi masalah kemacetan dan overtourism atau terlalu banyaknya wisatawan yang berpengaruh pada kualitas hidup warga.

"Kami membahas kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Yogyakarta juga bisa dilakukan, seperti masalah kemacetan, pembangunan jalan tol, masalah overtourism, maupun smart city," ungkap Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi usai bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (25/6/2024).

Seperti diketahui, kemacetan seringkali terjadi di DIY, terutama saat libur panjang hari raya. Bahkan jumlah wisatawan yang masuk ke DIY pada libur panjang Lebaran 2024 lalu tercatat mencapai lebih dari 11 juta orang atau hampir empat kali lipat jumlah penduduk DIY.

Karenanya Pemerintah Jepang juga menjajaki kerjasama dalam hal renovasi fasilitas yang ada di Yogyakarta. Selain itu ikut berperan dalam pencegahan bencana alam di kota ini. Kerja sama ini penting mengingat DIY merupakan salah satu daerah rawan bencana. 

Baca Juga:Satu Dekade Bersama: Prambanan Jazz Festival 2024 Siap Guncang Wisata Jogja

"Tadi kita sudah diskusi hubungan baik antara Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama ini dan meningkatkan interaksi antara Jepang dan Yogyakarta, bersama Sri Sultan di bidang kebudayaan dan perkotaan," paparnya.

Sementara Sultan mengungkapkan, hubungan DIY dengan Jepang sudah lama terjalin. Kerja sama yang terlama dan paling efektif telah terjalin dengan prefektur Kyoto, yakni hampir 40 tahun.

"Selama ini kerja sama dengan Jepang yang terjalin misalnya kerja sama pendidikan IT yang sudah terealisasi di tahun 2010-2013. Selain itu, kami juga bekerja sama dalam bentuk bantuan untuk studi pembangunan aerotropolis di DIY. Semua ini dalam rangka untuk membangun kerja sama di bidang kebudayaan maupun pendidikan," ungkapnya.

Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Agus Priono menambahkan, dalam pertemuan kali ini Pemda DIY mendapatkan bantuan dari Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). Diantaranya melakukan kajian pengembangan aerotropolis di DIY. 

"Selanjutnya, Pemda DIY akan menunggu tanggapan dari hasil presentasi Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terhadap kajian JICA. Usai JICA memberikan kajian aerotropolis, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo selanjutnya memaparkan keinginan mereka terhadap pengembangan kawasan YIA ini," imbuhnya.

Baca Juga:Bantu Atasi Persoalan Sampah di DIY, UGM Kembangkan Program Kewirausahaan Sosial Mahasiswa

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak