Bantah Tudingan Mencekik Ketua BEM saat Orasi, Dosen UNY: Kami Mencoba Merebut Megaphone

Dosen UNY yang diduga ribut dengan mahasiswa ketika kegiatan PKKMB membantah melakukan tindakan mencekik ataupun intimidasi.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 07 Agustus 2024 | 15:12 WIB
Bantah Tudingan Mencekik Ketua BEM saat Orasi, Dosen UNY: Kami Mencoba Merebut Megaphone
Ketua Panitia PKKMB UNY Arwan Nur Ramadhan, Dosen FEB. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Oknum dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Arwan Nur Ramadhan membantah tuduhan telah melakukan tindakan represif berupa mencekik Ketua BEM UNY saat melakukan aksi orasi saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) kemarin. Dia mengaku hanya ingin merebut megaphone yang digunakan untuk orasi massa mahasiswa. 

"Kami mencoba merebut megaphone itu supaya mereka tidak mengganggu jalannya keluarnya mahasiswa," kata Arwan yang juga merupakan Ketua Panitia PKKMB itu, ditemui di UNY, Kamis (7/8/2024). 

"Tidak ada pencekikan, tidak ada intimidasi dari dosen. Malah sebetulnya sebaliknya," ucapnya 

Pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNY itu mengungkap alasan dari upaya untuk merebut megaphone dari mahasiswa. Dia menilai saat itu perjalanan mahasiswa baru yang hendak kembali ke fakultas masing-masing agak tersendat.

Baca Juga:Mencuat Dugaan Pelecehan saat Pionir, UGM: Belum Ada Laporan Masuk

Pasalnya aksi orasi itu dilakukan di area pintu keluar yang membuat arus mahasiswa baru tidak lancar. Sehingga megaphone itu hendak direbut dengan tujuan untuk membuka lebih luas jalanan yang dilalui maba.

"Kita sudah koordinasi dengan Polsek untuk menutup jalan sudah ditutup tetapi kita nggak bisa membuat mahasiswa itu jalan dengan delapan jalur karena ketutup ini (aksi orasi) tadi. Sehingga daripada ini memperlama kita ambil alih megaphone," ucapnya.

"Supaya tidak di gerbang, supaya nanti gerbang bisa dipakai delapan jalur tadi. Seharusnya pukul 13.00 sudah clear, tetapi (ada orasi) selesai mengurai," imbuhnya.

Selain menampik informasi telah mencekik mahasiswa, Arwan turut meluruskan informasi terkait penindihan. Dia bilang saat itu para mahasiswa aksi itu sempat akan merangsek masuk.

Namun mereka telah berhasil dihalau oleh mahasiswa yang juga bertugas sebagai panitia keamanan. Sempat terjadi dorong mendorong terlebih dulu sebelum akhirnya ada satpam lain yang ikut membantu menghalau mahasiswa masuk.

Baca Juga:Mahasiswa UPN Yogyakarta Dilaporkan Hilang, Panji Pastikan Tak Ada Indikasi Bermasalah di Kampus

"Mereka ingin merangsek masuk dengan tadi timnya mereka seolah-olah (sebagai) mahasiswa baru. Mereka mahasiswa lama yang memakai jas almamater seolah-seolah mahasiswa baru yang dari toilet," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini