Baru-baru ini, BTNGM kembali menerima laporan adanya indikasi pendakian ilegal lainnya dan tengah melakukan pelacakan terhadap pelaku.
Pendaki Ilegal Akan Diminta Klarifikasi di Media Sosial
Terkait sanksi, Wahyudi menyatakan bahwa pendaki ilegal akan diminta membuat klarifikasi secara terbuka melalui seluruh akun media sosialnya, menyatakan bahwa pendakian ilegal merupakan tindakan yang keliru dan tidak patut dicontoh.
Pendaki juga akan menandatangani surat pernyataan bermaterai sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Baca Juga:Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
"Jika pelanggaran terulang, maka akan diproses melalui jalur hukum" ujar Wahyudi.
Ia mengimbau masyarakat untuk memahami bahwa larangan pendakian ini semata-mata demi keselamatan, mengingat kondisi Gunung Merapi yang masih berstatus aktif dan berbahaya.
"Petugas kami terbatas. Kesadaran masyarakat sangat diperlukan agar tidak nekat mendaki meski jalur resmi sudah ditutup," ujar dia.
Kabar terbaru, sejumlah pendaki ilegal yang naik dari Selo, Boyolali sedang diamankan oleh jajaran Polsek Selo beserta pihak BTNGM, Minggu (13/4/2025).
Wahyudi belum menjelaskan adakah sanksi atau hukuman bagi pendaki ilegal yang diketahui 20 orang tersebut.
Baca Juga:Kesan Pemudik Lewati Ruas Tol Jogja-Solo Fungsional Prambanan-Tamanmartani: Dapat Pemandangan Merapi
Hingga kini para pendaki yang merupakan pelajar, mahasiswa dan pekerja tersebut masih dimintai keterangan.