Sekolah Rapuh di Tengah Iklim Kian Ekstrem: Hak Anak untuk Selamat Dipertaruhkan

Atap ruang kelas itu ambruk, seluruhnya. Sementara ini ruang kelas tersebut hanya berpayung langit biru.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 06 Mei 2025 | 18:17 WIB
Sekolah Rapuh di Tengah Iklim Kian Ekstrem: Hak Anak untuk Selamat Dipertaruhkan
Kondisi salah satu ruangan SDN Kledokan, Sleman yang ambrol, Senin (5/5/2025). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

"Ya tetap semangat, walaupun ujian pindah [ruang]," ucap Kayla malu-malu.

Makan Bergizi Gratis Dibawa Pulang

Kepala sekolah memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kledokan tetap berjalan. Kendati salah satu ruang kelas mengalami kerusakan.

Seorang siswa SDN Kledokan mengambil menu MBG ketika ruang kelasnya ambrol, Senin (5/5/2025). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Seorang siswa SDN Kledokan mengambil menu MBG ketika ruang kelasnya ambrol, Senin (5/5/2025). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

Namun, alih-alih dimakan di tempat, menu MBG bagi sebagian siswa dibawa pulang. Ada tiga kelas bawah yang hari ini belajar di rumah yakni kelas 1-3.

Baca Juga:Terungkap, Banyak SD di Sleman Butuh Perbaikan Mendesak Pasca Insiden Atap Ambrol

"Kalau [MBG] yang dibawa pulang ya sekarang lagi dari itu kelas bawah, kelas 1, 2, 3," ucapnya.

Sulis menjelaskan, meski sebagian siswa tidak belajar di sekolah, pihaknya tetap meminta mereka datang untuk mengambil jatah MBG.

Nantinya, guru-guru tersebut memberitahu orang tua siswa melalui grup WhatsApp yang ada.

"Untuk MBG tetap kami suruh ngambil. Jadi ketika MBG datang, guru kelasnya langsung memberitahu di grup paguyuban wali murid untuk anak-anak mengambil MBG," tuturnya.

"Jadi anak-anak ke sekolah membawa tempat makan sendiri untuk memindah makanan yang dari ompreng MBG karena memang ompreng yang dari MBG itu harus kembali dalam posisi tidak ada sisa," sambungnya.

Baca Juga:SDN Kledokan: Atap Kelas Ambrol, Siswa Kelas 1-3 Belajar di Rumah, MBG Jalan Terus

Sulis bilang program MBG ini sudah berjalan sejak 17 Maret dan menyasar seluruh siswa dari kelas I hingga kelas VI. Sedangkan untuk total penerima mencapai 144 siswa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak