Dua Remaja Asal Bantul Dikeroyok Orang Tak Dikenal di Traffic Light Gamping

salah satu pelaku seketika memukul korban dengan tangan kosong

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 25 November 2020 | 12:54 WIB
Dua Remaja Asal Bantul Dikeroyok Orang Tak Dikenal di Traffic Light Gamping
Ilustrasi pengeroyokan. [ANTARA]

SuaraJogja.id - Dua orang remaja asal Bantul menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan di traffic light perempatan Kronggahan, Gamping, Sleman, pada Sabtu (21/11/2020) lalu. Hingga saat ini polisi masih memburu para pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Gamping, Iptu Tito Satria mengungkapkan dua identitas pengendara motor tersebut adalah Novan Julitusta (22) dan Muhammad Bahruzal (18). Dikatakan bahwa mereka dikeroyok oleh rombongan yang diperkirakan berjumlah lima orang menggunakan mobil berplat AA.

Kronologis kejadian dijelaskan bahwa awalnya saat itu tiga penumpang mobil tiba-tiba turun dan menanyakan tujuan korban kepada Novan. Namun justru para pelaku memaksa korban untuk menyerahkan handphone serta menunjukkan bukti percakapan di Whatsapp.

“Saat memaksa itu, salah satu pelaku seketika memukul korban dengan tangan kosong,” kata Tito, saat dikonfirmasi awak media, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga:Kamar Dikabarkan Penuh, Sleman: TT Critical Covid-19 Belum 50 Persen Terisi

Lebih lanjut, Muhammad yang ketakutan melihat temannya sudah dipukuli lebih dulu memutuskan untuk kabur menyelamatkan diri. Namun niatnya tidak berjalan mulus, para pelaku menyadari itu dan langsung menyeretnya untuk dianiaya bersama temanya di lokasi tadi.

Akibat pengeroyokan itu Novan sempat mengalami luka memar dan robek pada bagian bibir atas. Sedangkan Muhammad, harus menderita luka memar pada bagian bahu kanan dan pinggang.

“Setelah menganiaya para pelaku langsung kabur begitu saja dan korban melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian,” tuturnya.

Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pengeroyokan dan penganiayaan ini. Sementara itu terkait motif, polisi juga masih belum bisa mengetahui lebih lanjut.

“Kami belum tahu motifnya, karena memang antara korban dan pelaku ini tidak saling mengenal. Masih kami lakukan penyelidikan,” tandasnya.

Baca Juga:Januari 2021 Sekolah di Sleman Boleh KBM Tatap Muka, Disdik: KKO Teori Saja

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini