Terkena Material Gunung Merapi, Stasiun Pemantauan BPPTKG Rusak Parah

Setiap kali diperbaiki, hanya dalam kurun waktu beberapa hari alat itu sudah kembali mengalami kerusakan, bahkan hancur.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 29 November 2020 | 13:17 WIB
Terkena Material Gunung Merapi, Stasiun Pemantauan BPPTKG Rusak Parah
Video kerusakan stasiun pemantauan BPPTKG di dekat Gunung Merapi. - (Instagram/@laharbara)

SuaraJogja.id - Akun Instagram @laharbara membagikan video kondisi salah satu alat di kawasan Gunung Merapi yang biasa digunakan untuk mengambil gambar kawah. Tidak lagi bisa digunakan, alat tersebut terlihat berada dalam kondisi rusak parah terkena material Gunung Merapi.

Dalam video berdurasi satu menit tersebut, terlihat sebuah alat yang dipasang oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk mengamati aktivitas Gunung Merapi. Sebelumnya, alat tersebut berfungsi untuk melihat kondisi kawah.

Pemilik akun @laharbara menyampaikan bahwa tidak selamanya alat yang canggih itu bisa berfungsi dengan baik. Misalnya saja, stasiun pemantauan tersebut yang kerap rusak.

Setiap kali diperbaiki, hanya dalam kurun waktu beberapa hari alat itu sudah kembali mengalami kerusakan, bahkan hancur.

Baca Juga:Gunung Merapi Alami 44 Kali Gempa Guguran, Levelnya Saat Ini Siaga

"Setiap diperbaiki beberapa hari kemudian hancur, dan itu terjadi berkali-kali," tulis akun @laharbara dalam keterangannya.

Dalam video itu juga diperlihatkan bagaimana kondisi stasiun pemantauan tersebut setelah mengalami kerusakan. Ada bagian yang hancur dan pecah seolah tertimpa material yang besar.

Ada juga serpihan material yang menempel di atas stasiun pemantauan itu. Sisa material itu mengeras dan sulit untuk dibersihkan.

Pemilik akun @laharbara membagikan video itu untuk menunjukkan kepada masyarakat di sekitar lereng Merapi mengenai bahayanya gunung berapi yang masih aktif tersebut.

Ia berharap, dengan menyadari bahayanya tempat itu, masyarakat bisa lebih mawas diri dalam hidup berdampingan dengan alam.

Baca Juga:Mitsubishi Outlander PHEV Jadi Sumber Listrik untuk Pengungsi Gunung Merapi

Sejak diunggah pada Sabtu (28/11/2020), video itu sudah ditayangkan lebih dari 20.000 kali.

Ada puluhan komentar yang disampaikan warganet, mulai dari doa baik hingga memaklumi kondisi Gunung Merapi dengan kehidupan masyarakat.

"Namanya hidup om. Tuhan yang nentuin, kita yang jalani, netizen yang ngomenin," tulis akun @kang_cuan.

"Owalah pantes mas. Cek di web gak kelihatan ternyata rusak," komentar akun @fikreatif.

"Gimana batu kerikil yang dibawa burung ababil ya," tanggapan akun @emiro.id.

Sementara akun @hamzhas mengatakan, "Panjang umur pejuang kemanusiaan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak