SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebutkan, penerapan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) hari pertama di wilayahnya berjalan efektif. Klaim itu, kata dia, dibuktikan dengan lengangnya sejumlah titik yang biasanya berpotensi menimbulkan kerumunan.
Kepastian itu disampaikan langsung oleh Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi saat dikonfirmasi awak media, Selasa (12/1/2021).
Heroe menyebutkan, penerapan aturan jam operasional tempat usaha, yang hanya sampai pukul 19.00 WIB, sudah ditaati mayoritas pelaku usaha di Kota Jogja.
Heroe menerangkan, dari pemantauan tim Satgas PTKM Pemkot Jogja, tidak terlihat titik-titik keramaian pada penerapan PTKM hari pertama semalam, terutama di kawasan Malioboro, yang menjadi pusat aktivitas warga dan wisatawan saat malam hari.
Baca Juga:Masih Layani Akad Nikah di Rumah, KUA Gunungkidul Batasi 25 Hadirin
“Dari pantauan semalam, Tugu Pal Putih sampai Alun-Alun Utara sudah terkondisi menutup aktivitasnya. Beberapa warung sebagian besar sudah tutup lebih dini dan jalanan jadi lengang. Kalau laporan secara umum, sebagian besar di Kota Jogja sudah tutup jam 19.00 WIB," ujar Heroe.
Disampaikan Heroe bahwa pihaknya telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Jogja untuk memperkuat aturan dari Instruksi Gubernur DIY tentang PTKM.
Surat Edaran tersebut tetap memiliki fokus utama pada pembatasan rutinitas dan mobilitas warga, terlebih untuk sektor usaha dan ruang publik di Kota Jogja.
Pasalnya diketahui, selama ini titik-titik tersebut hampir dipastikan selalu mengundang konsentrasi massa.
Meskipun dengan kondisi PTKM, Heroe memastikan, roda perekonomian masyarakat tetap bisa terus berjalan.
Baca Juga:Tempat Usaha Ngeyel Saat PTKM, Siap-Siap Ditutup Paksa Satpol PP Sleman
Sebab, memang masih ada pelaku usaha yang diperbolehkan buka, tentu dengan persyaratan yang lebih ketat.
- 1
- 2