"Kami masih menunggu jawaban terkait opsi yang kami berikan. Karena sampai saat ini belum ada perkembangan," kata dia.
Sebelum ini, sejumlah pihak terkait mulai dari Staff Kepresidenan, perwakilan warga Mlangi, pondok pesantren Mlangi, Satker Tol, Pemkab Sleman dan legislatif bertemu dalam rapat koordinasi di sebuah hotel, wilayah Sleman.
Dalam pertemuan kala itu, Ketua Satker Tol Jogja-Solo Wijayanto mengungkapkan, desain tol yang sebelumnya at grade (menapak) rencana bakal diubah menjadi elevated (melayang) di kawasang Mlangi.
Dengan desain baru itu, maka pondok pesantren tak lagi terdampak tol.
Baca Juga:Vaksinasi Lansia di Sleman Dimulai, 26.790 Orang Jadi Sasaran
Anggota Komisi D DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin yang juga hadir saat itu mengatakan, warga setempat meminta agar trase tidak melewati kampung Mlangi.
Membandingkan dengan desain awal, terjadi pergeseran pembangunan sepanjang 100 meter dari titik awal. Setelah digeser, konstruksi desain baru menjadi melayang.
Kendati sudah dilakukan rapat koordinasi dan mengubah desain, ternyata masih ada beberapa fasilitas umum yang kena dampak, seperti dua masjid dan satu panti jompo.
Selain itu, desain tersebut masih belum final dan ada beberapa masyarakat menilai untuk bisa digeser kembali. Karena menyangkut bangunan-bangunan masyarakat yang terkena.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Iseng Bertani Ganja di Halaman Kos, Pemuda Sleman Diamankan BNNP DIY