SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Meski belum ada awan panas yang kembali muncul tapi guguran lava masih terus terjadi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, dalam periode pengamatan Sabtu (11/9/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB terdapat sejumlah guguran lava yang mengarah ke barat daya.
"Teramati 37 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur 2.000 meter," kata Hanik dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/9/2021).
Dari pengamatan visual juga sempat teramati asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Baca Juga:Dua Kubah Lava Gunung Merapi Bertambah Tinggi
Sejumlah kegempaan juga masih terjadi dalam periode tersebut. Kegempaan guguran masih terjadi paling banyak yakni sebanyak 225 kali, lalu disusul oleh hembusan 102 kali, low frekuensi 87 kali dan hybrid atau fase banyak 4 kali.
Sementara jika dibandingkan dengan periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Minggu (12/9/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB aktivitas Gunung Merapi kembali melandai.
Selain tidak teramati awan panas yang muncul. Jumlah guguran lava juga berkurang dalam periode pengamatan enam jam tersebut.
"(Dalam periode enam jam terbaru) teramati guguran lava pijar 3 kali dengan jarak luncur 2000 ke arah barat daya," ujarnya.
Selain guguran lava, dalam periode pengamatan tersebut juga masih mencatatkan aktivitas kegempaan. Mulai dari kegempaan guguran 62 kali dan hembusan sebanyak 66 kali dan low frekuensi 25 kali.
Baca Juga:Gunung Merapi 11 Kali Luncurkan Guguran Lava ke Barat Daya, Jarak Terjauh 1,5 Kilometer
Kendati aktivitas Gunung Merapi cenderung landai, tetapi status masih belum diturunkan, yakni tetap pada Siaga (Level III).
- 1
- 2