Reservasi Hotel Capai 38 Persen, PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 80 saat Lebaran

Kalau saat Ramadhan ini memang keterisian hotel sangat sedikit. Tapi H+2 lebaran nanti akan melonjak

Galih Priatmojo
Senin, 25 April 2022 | 16:27 WIB
Reservasi Hotel Capai 38 Persen, PHRI DIY Targetkan Okupansi Hotel 80 saat Lebaran
Ilustrasi - Penerapan protokol kesehatan bagi tamu yang akan menginap di hotel di Yogyakarta. ANTARA/Eka AR.

SuaraJogja.id - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta menyebutkan reservasi hotel dan restoran menjelang mudik tercatat 38 persen dari seluruh hotel di Jogja. Pihaknya menargetkan saat libur lebaran nanti keterisian hotel (okupansi) mencapai 80 persen.

"Kalau sekarang yang sudah reservasi sebanyak 38,8 persen. Ya kemungkinan akan terus bertambah mengingat mudik sudah diizinkan dan tentunya banyak wisatawan yang datang," kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono dihubungi wartawan, Senin (25/4/2022).

Diakui Deddy selama Ramadhan tahun ini kunjungan tamu ke hotel yang ada di Jogja cenderung turun. Hal itu berkaitan dengan tidak banyaknya wisatawan berlibur saat puasa.

Namun, keterisian tempat penginapan hingga reservasi restoran akan meningkat H-2 lebaran. Setelah itu, puncak kedatangan tamu diprediksi H+2 lebaran 2022.

Baca Juga:Catat Nomor Telepon Darurat Indonesia! Mudik Lebaran Aman dan Lancar

"Kalau saat Ramadhan ini memang keterisian hotel sangat sedikit. Tapi H+2 lebaran nanti akan melonjak," katanya. 

Ia memastikan penerapan prokes di tiap hotel  ketika tamu datang sudah lengkap. Termasuk tamu yang datang harus dalam kondisi sehat. 

Selain itu untuk harga kamar mengalami kenaikan. Hal itu menyusul dengan naiknya kebutuhan bahan makanan beberapa hari terakhir.

Deddy mengaku, pengelola hotel yang bergabung dengan PHRI telah mempertimbangkan kenaikan harga. Namun harga itu masih terjangkau dan tidak akan membebani calon tamu. 

"Wisata itu kan kebutuhan sekunder. Maka kami juga tidak menaikkan harga tinggi, yang jelas tidak membebani para tamu juga," terang dia.

Baca Juga:Tata Cara Tayamum, Lengkap dengan Niat dan Doa Setelah Tayamum saat Perjalanan Mudik Lebaran

Ia membandingkan pada lebaran 2021 lalu, dimana aktivitas mudik sangat dibatasi. 10 hari menuju lebaran saja tidak banyak reservasi dari wisatawan. 

Bahkan okupansi hotel saat lebaran hingga H+2, hanya 15 persen. Sehingga pendapatan pengelola hotel tersendat. 

"Hanya 15 persen saja okupansi selama lebaran kemarin. Maka tak sedikit yang mengeluh, sampai ada yang terpaksa merampingkan jumlah karyawan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini