"Bingung juga kenapa Babarsari yang disebut. Apa karena Babarsari itu mudah dikenal? [Yang dimaksud] wilayahnya lain, tapi dinamakan Babarsari. Tempat lain apa-apa Babarsari, ya sempat bingung saja," ujarnya.
"Diliput di manapun media cetak, elektronik, itu Babarsari sebutnya. Padahal daerahnya bukan Babarsari. Aparat sebutnya Babarsari juga," tambahnya.
Tapi kebingungan itu hanya berujung pada 'Ya sudahlah'. Karena ia tahu, tak semua orang paham, bahwa Babarsari adalah sebuah kampung kecil bagian dari Tambakbayan.
Dukuh Tambakbayan-Babarsari Widodo mengatakan, padukuhan Tambakbayan terdiri dari tiga kampung. Yakni Tambakbayan, Glendongan, dan Babarsari.
Baca Juga:Polisi Tetapkan Dua Tersangka Dalam Kasus Penganiayaan di Jambusari, Semua DPO
Wilayah Babarsari meliputi Universitas Proklamasi, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta hingga bumi perkemahan Tunas Wiguna.
Sementara itu, dari Universitas Proklamasi ke selatan hingga Jalan Solo-Jogja, masuk wilayah padukuhan Tambakbayan.
"Kejadian apapun [disebutnya] di Babarsari, padahal belum tentu. Bisa jadi Kledokan, Seturan, tapi jadinya [disebut] Babarsari," terangnya.
Ia tak membantah, benar bahwa ada masa-masa kawasan Universitas Proklamasi yang masuk area Babarsari kerap meletus pertikaian antarkelompok.
"Itu sebenarnya salah paham. Misalnya ada orang lewat, dilihat. Bagi kita melihat orang lewat kan biasa, tapi buat mereka mungkin jadi salah paham," ujar lelaki 60 tahun ini.
Baca Juga:Soroti Bentrok di Babarsari, DPRD DIY Desak Pelaku Segera Diproses Hukum
Ia prihatin dengan banyaknya kericuhan di kawasan Seturan-Kledokan-Tambakbayan-Babarsari-Tambakbayan-Babarsari. Karena mau tak mau, kabar tak sedap itu akan meluas ke mana-mana.