Polisi Pastikan Pelaku Penganiayaan Aditiya Eka Putranda dari Kelompok Suporter, Diduga Terkait Dua Motif Ini

Polres Sleman ungkap ada kemungkinan dua motif yang melatarbelakangi penganiayaan yang berujung pada tewasnya suporter PSS Sleman

Galih Priatmojo
Senin, 29 Agustus 2022 | 18:23 WIB
Polisi Pastikan Pelaku Penganiayaan Aditiya Eka Putranda dari Kelompok Suporter, Diduga Terkait Dua Motif Ini
Polres Sleman tunjukkan alat bukti penganiayaan yang menewaskan suporter PSS Sleman, Senin (29/8/2022). [Kontributor / Uli Febriarni]

SuaraJogja.id - Aparat Kepolisian Resor Sleman memastikan pelaku penganiayaan yang mengakibatkan seorang suporter PSS Sleman Aditiya Eka Putranda tews dan tiga orang lainnya luka-luka, berasal dari salah satu basis kelompok suporter sepakbola di DIY.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Ronny Prasadana mengungkap, saat ini pihaknya sedang mendalami kasus ini dan berniat menuntaskan hingga ke akar masalah.

Ia memastikan, pelaku dari kekerasan terhadap rombongan korban berasal dari salah satu basis suporter di DIY.

"Ya, [menyebut nama salah satu basis suporter sepakbola]," kata dia, Senin (29/8/2022) di Mapolres Sleman.

Baca Juga:Polres Sleman Tetapkan 12 Tersangka Pelaku Penganiayaan yang Akibatkan Seorang Suporter PSS Sleman Tewas

Bukan hanya berasal dari kalangan suporter, sejumlah pelaku ternyata merupakan residivis yang pernah terlibat kasus kekerasan menggunakan senjata tajam.

"[Perkara] bawa sajam kalau tidak salah. Itu akan kami lampirkan dalam berkas untuk memperberat [hukuman]," kata dia.

Ronny menyebutkan, sedikitnya ada dua motif yang diduga memicu 12 tersangka melakukan penganiayaan kepada korban dan rombongannya.

Pertama, ada peristiwa sebelum ini. Menurut para pelaku, suporter dari salah satu basis menyerang mereka lebih dulu.

"Masih kami dalami," kata dia.

Baca Juga:Suporter PSS Sleman Tewas, Wabup Minta Pertandingan Tak Digelar Terlalu Malam

Kendati ada dugaan motif balas dendam, diketahui bahwa korban tidak tahu apa-apa soal serangan sebelumnya yang dialami kelompok pelaku.

"Korban tidak tahu apa-apa. Korban hanya menonton Persebaya lawan PSS," terangnya.

Motif yang berikutnya ada provokasi dari salah satu tersangka, JN. JN memprovokasi bahwa ia sedang dikejar oleh suporter.

"JN, tersangka yang di bawah umur ini, menembakkan mercon ke tubuh korban," tambahnya.

Pihaknya juga masih mendalami kronologi munculnya kalimat 'Aku Brajamusti, Piye' dari salah satu tersangka, yang juga turut memicu terjadinya penganiayaan tersebut.

Ronny menyatakan dari keterangan para tersangka, rombongan pelaku ini tidak menonton pertandingan sepakbola sebelumnya di Stadion Maguwoharjo, Kapanewon Depok.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak