SuaraJogja.id - Dinas Perpusatakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY menggelar acara bertajuk Kegiatan Wisata Arsip V pada Kamis (16/11/2023). Acara ini diikuti oleh sejumlah pejabat di DPAD DIY dan masyarakat umum.
Ketua Tim Kegiatan Wisata Arsip, Yurika menerangkan jika kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan pemahaman terkait dengan sejarah Yogyakarta. Selain itu, juga untuk mengenalkan khasanah arsip statis yang ada di Yogyakarta.
"Sejarah panjang Yogyakarta yang luar biasa ternyata belum banyak diketahui dan dipahami oleh generasi saat ini. Miris sekali memang ketika masyarakat Yogyakarta sendiri kurang mengetahui atau bahkan tidak mengetahui sejarah daerahnya," kata Yurika ditemui di Gedung DPAD DIY.
Salah satu tempat yang dikunjungi dalam kegiatan wisata arsip yang digelar oleh DPAD DIY ini adalah Kraton Yogyakarta. Selain dibawa melihat Pameran Arsip Temporer dengan tema Lenggahing Harjuno,para peserta juga diajak ke Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Widyabudaya Kraton Yogyakarta untuk melihat secara langsung khasanah arsip statis dan proses pengelolaannya.
Baca Juga:Mengenal Sejarah Yogyakarta, Lewat Wisata Edukasi di Diorama Arsip Jogja
Dipandu oleh KRT Rinta Iswara selaku Penghageng II KHP Widya Budaya, para peserta diberikan pemahaman terkait dengan sejarah pengelolaan arsip yang ada di Kraton Yogyakarta. Selanjutnya, disampaikan oleh KRT Widya Candra Ismayaningrat selaku carik/ sekretaris KHP Widya Budaya Kraton Yogyakarta mengenai tugas pokok dan fungsi KHP Widya Budaya.
Tugas pokok dan fungsi KHP Widya Budaya yaitu meliputi melaksanakan pengelolaan arsip, pengelolaan bahan pustaka, melaksanakan pawiyatan/pelatihan, dan melaksanakan upacara-upacara adat seperti labuhan, jamasan, dan grebeg.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh KRT Rinta Iswara, KHP Widya Budaya melaksanakan sejumlah hal terkait dengan pengelolaan arsip. Meliputi alih media arsip, restorasi arsip, dan layanan akses arsip. Menariknya, di sana juga ditunjukkan bagaimana cara merestorasi arsip secara langsung.
KRT Rinta Iswara menuturkan bahwasanya khasanah arsip yang tersimpan di KHP Widya Budaya tertua adalah tahun 1800-an, yaitu pada masa Sri Sultan HB III. Selain itu, disebutkan pula jika KHP Widya Budaya juga menyimpan puluhan naskah kuno atau manuskrip yang bertuliskan aksara jawa kuno.
Bagaimana Cara Akses Arsip di KHP Widya Budaya?
Baca Juga:Kegiatan Wisata Arsip V, Belajar Sejarah Yogyakarta Bareng DPAD DIY
KRT Rinta Iswara menjelaskan terkait dengan layanan akses arsip di KHP Widya Budaya. Pengguna arsip dapat mengirimkan surat terlebih dahulu yang ditujukan untuk KHP Widya Budaya.
Selanjutnya, jika sudah mendapatkan izin, pengguna arsip bisa langsung berkunjung ke KHP Widya Budaya. Di sana, pengguna dapat menelusuri melalui daftar arsip maupun aplikasi media akses untuk arsip-arsip yang sudah dialihmediakan di KHP Widya Budaya.