Hunian Hotel di Bantul Anjlok Selama Liburan Nataru, Tol dan Daya Beli Turun Dituding Jadi Pemicunya

selama liburan nataru kemarin pihaknya sudah menerapkan Dynamic price untuk tarif kamar. Namun strategi dengan melihat permintaan ini ternyata belum begitu mendongkrak

Galih Priatmojo
Sabtu, 04 Januari 2025 | 15:13 WIB
Hunian Hotel di Bantul Anjlok Selama Liburan Nataru, Tol dan Daya Beli Turun Dituding Jadi Pemicunya
Ilustrasi kamar hotel. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

SuaraJogja.id - Para pengelola hotel di wilayah Kabupaten Bantul mengeluhkan terjadinya anomali tamu menginap pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini. Mereka menyebut terjadi penurunan signifikan tingkat hunian hotel selama Nataru. 

General Manager Ros In Hotel, Vita Djengkau mengatakan momen libur Nataru biasanya menjadi saat kalangan perhotelan menangguk tamu. Di mana hampir setiap momen liburan Nataru, tingkat hunian hotel bisa mencapai 88 % hingga 90 . Namun pada liburan Nataru kali ini memang berbeda. 

"Kita dulu rata-rata untuk liburan nataru  bisa di 88%. Sekarang hanya 62 ," ujar dia, Sabtu (3/1/2025). 

Kondisi ini nampaknya juga dialami oleh hotel-hotel di Kota Jogja dan Kabupaten Sleman. Dia menyebut ada rekapan sementara dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di mana tingkat hunian hotel selama liburan Nataru ada di angka 82 . 

Baca Juga:Viral Wisatawan di Jogja Kecele saat Libur Nataru, Pesan Hotel Malah Jadi Kos-kosan

Melihat angka tersebut maka kemungkinan terjadi penurunan tingkat akuntansi hotel selama liburan Nataru kali ini. Padahal biasanya setiap momen Liburan Nataru, tingkat hunian hotel bisa kencang hingga mencapai 90%.

"Biasane kenceng di 90 an. Tapi memang agak Lain ini," tutur Vita. 

Secara umum tingkat hunian hotel selama liburan nataru kemarin memang anjlok. Namun ada tiga hari yang menunjukkan tingkat hunian hotel cukup bagus yaitu mulai dari tanggal 27, 28, dan 29 Desember 2024. Di mana tingkat keterisian kamar mencapai 90an%.

Padahal selama liburan nataru kemarin pihaknya sudah menerapkan Dynamic price untuk tarif kamar. Namun strategi dengan melihat permintaan ini ternyata belum begitu mendongkrak rata-rata hunian hotel di tempatnya. 

"Padahal kemarin momentnya bersamaan dengan liburan sekolah. Ini ada apa? Sedang langka duit mungkin," tebak dia.. 

Baca Juga:Destinasi Baru jadi Magnet Wisatawan, Gunungkidul Raup PAD Rp1,4 Miliar

Dia menduga keberadaan tol yang sudah mulai beroperasi hingga Yogyakarta menjadi salah satu pemicu turunnya tingkat hunian Hotel kali ini. Dengan lancarnya pergerakan arus kendaraan pada liburan Nataru kali ini maka wisatawan bisa memanage kunjungan mereka dengan meminimalisir menginap di Yogyakarta. 

Ketua PHRI Bantul, Yohanes Hendra Dwi Utomo mengakui jika tingkat hunian hotel pada liburan Nataru kali ini. Di mana tingkat okupansi hotel selama liburan Nataru kali ini baru di angka 78-80 . Jauh menurun dibanding dengan tahun sebelumnya. 

"Kemungkinan daya beli masyarakat yang berkurang," tutur dia. 

Menurut dia, kondisi di Bantul memang agak berbeda dengan Kabupaten/kota lain di DIY. Di mana di bantul tidak ada pilihan hotel sehingga wisatawan lari ke Sleman dan Kota yang banyak pilihan hotel. 

Bahkan dua kabupaten lain, yaitu Gunungkidul dan Kulonprogo nampaknya tingkat hunian hotel terus membaik. Banyaknya destinasi wisata baru di dua kabupaten ini mampu menjadi magnet kunjungan wisatawan dan imbasnya tentu keinginan menginapnya tinggi

"Bantul akan selalu tertinggal kalau tidak berbenah. Obyek wisata di Bantul sepertinya stag tidak banyak perkembangan," ujarnya.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak