Dibawakan dengan menyejukkan, pengunjung diperkenalkan pada bilik di balik daun-daun teh yang kerap diabaikan. Termasuk kaitannya dengan bingkai sejarah yang penuh intrik.
![Para seniman di balik keindahan Pameran Moda-Modif di Rumah DaS [Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/14/59358-para-seniman-di-balik-keindahan-pameran-moda-modif-di-rumah-das.jpg)
Sedikit beranjak, ada Lokakarya Cetak Saring yang meramaikan penutupan Moda-Modif. Live Coding Music dan Visual dan Lokakarya Watercolor menjadi pernak-pernik lain yang juga dinikmati bersama hingga sore hari.
Meski usai, semangat dari 17 seniman muda yang tertuang dalam lukisan-lukisan serta patung di dalam galeri akan tetap terkenang. Utamanya dengan masifnya upaya pembredelan atas hak orang lain untuk mengekspresikan diri.
Ekspresi harapannya terus diupayakan meski tantangan berdatangan. Ruang-ruang baru akan terus tercipta meski terhalang dengan mata-mata yang mulai dibutakan oleh warna.
Baca Juga:Dari Yogyakarta ke Jakarta: Pameran Pendidikan Tinggi Eropa Tawarkan Kuliah Kelas Dunia
Kesenian dari generasi demi generasi akan terus dihidupkan, meski dalam ruang dan waktu yang berbeda. Selamat tinggal, Moda-Modif dan sampai jumpa di perayaan berikutnya.
Untuk informasi yang lebih lanjut mengenai ruang kolaboratif, Rumah DaS, bisa mengunjungi laman resmi www.pojokrumahdas.com. Sementara bagi yang ketinggalan menikmati Pameran Moda-Modif, bisa menilik dalam katalog, bit.ly/e-KatalogPameranModaModif.