Lesu Selama 6 Bulan, Perajin Batik Kulon Progo Maksimalkan Pasar Online

Bayu menyampaikan, segala cara dan inovasi dilakukan pihaknya untuk terus menunjang operasional.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 27 September 2020 | 16:15 WIB
Lesu Selama 6 Bulan, Perajin Batik Kulon Progo Maksimalkan Pasar Online
Sejumlah perajin batik Sembung Gallery sedang membatik di Lendah, Kulon Progo, Minggu (27/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Tangan-tangan perajin batik di Kulon Progo mulai bergerak kembali menggoreskan canting cap yang berisi lilin ke atas kain. Berbagai motif batik ini masih dalam proses awal pengerjaan sebelum nantinya dikenakan oleh masyarakat luas.

Tidak ada perbedaan kualitas yang berkurang dari setiap goresan itu setelah hampir enam bulan lamanya para perajin tidak menerima pesanan. Memang baru bulan ini, kerajinan batik di Kulon Progo kembali menggeliat setelah anjlok sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

“Sekarang ini baru mulai bangkit lagi, setelah kemarin benar-benar sepi tidak ada orderan masuk,” kata perajin batik, Bayu Permadi, kepada awak media, Minggu (27/9/2020).

Bayu, yang juga sebagai pemilik dari Sembung Gallery, menuturkan, pada Februari hingga awal Maret lalu perajin masih mendapatkan beberapa pesanan untuk dikerjakan. Namun setelah itu, sepinya pesanan mulai dirasakan olehnya.

Baca Juga:LIPI Ingatkan Tsunami Besar Bisa Berulang, Buktinya Ada di Kulon Progo

Kondisinya diperparah saat memasuki April hingga Juli. Bagaimana tidak? Dalam periode tersebut, pesanan batik sudah tidak lagi diterima oleh perajin. Di sisi lain, pihaknya juga masih dipusingkan dengan urusan menggaji buruh batik yang bekerja dengannya selama ini.

"Masuk bulan Agustus dan September ini, kita baru mulai menggeliat lagi. Orderan mulai kembali masuk," ujarnya.

Bayu menyampaikan, segala cara dan inovasi dilakukan pihaknya untuk terus menunjang operasional. Salah satu cara yang digunakan Bayu adalah meminta perajin untuk lebih sadar teknologi.

Artinya, di masa pandemi Covid-19, yang saat ini masih berlangsung, kemajuan teknologi informasi menjadi cara ampuh yang bisa dimanfaatkan oleh para perajin.

Dari situ, pihaknya menawarkan secara online hasil karya para perajin batik itu.

Baca Juga:Tagih Ganti Rugi, Bapak Anak Ini Nekat Segel Proyek Rel Kereta Bandara YIA

"Pasar online yang menyasar lebih banyak dan luas masyarakat mulai terasa dampaknya. Tiga bulan itu pasar tinggal 20 persen, sekarang sudah kembali sampai 80 persen,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak