Terinspirasi Pendidikan Victoria, Sekolah di Kulon Progo Disambangi Gubernur Margaret Gardner

Kunjungan Gubernur Victoria menyempatkan diri untuk mengujungi SDN Kalisongo di Kabupaten Kulonprogo.

Irwan Febri
Senin, 24 November 2025 | 13:23 WIB
Terinspirasi Pendidikan Victoria, Sekolah di Kulon Progo Disambangi Gubernur Margaret Gardner
Gubernur Victoria, Margaret Gardner, bersama murid-murid SDN Kalisongo, Kulon Progo. (Instagram/@sdnegerikalisonggo)
Baca 10 detik
  • Pemerintah Victoria dan DIY memperluas kerja sama melalui MoU baru yang fokus pada pendidikan, industri kreatif, dan inovasi.
  • MoU tersebut ditandatangani Gubernur Victoria dan Gubernur DIY pada Kamis, 20 November 2025, di Yogyakarta.
  • Kunjungan dilanjutkan ke SDN Kalisongo untuk meninjau keberhasilan Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang terinspirasi Victoria.

SuaraJogja.id - Pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi memperluas cakupan kerja sama bilateral melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) baru yang mencakup tiga sektor strategis, yaitu pendidikan, industri kreatif, dan inovasi.

Nota Kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Gubernur Victoria, Margaret Gardner AC di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (20/11/2025).

"Kerja sama yang terjalin di bidang seni, pendidikan, dan inovasi telah memberikan kontribusi nyata bagi kedua wilayah," ujar Victoria di laman resmi Pemda DIY.

DIY–Victoria perluas kolaborasi pendidikan, industri kreatif, dan inovasi. (Dok. Pemda DIY)
DIY–Victoria perluas kolaborasi pendidikan, industri kreatif, dan inovasi. (Dok. Pemda DIY)

Usai kesepakatan tersebut, Margaret Gardner menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kulon Progo, tepatnya SDN Kalisongo yang merupakan salah satu sekolah yang telah mengalami transformasi melalui Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM).

Baca Juga:Dijebak Kerja ke Kamboja: Pemuda Kulon Progo Lolos dari Sindikat Penipuan hingga Kabur Lewat Danau

GSM sendiri tumbuh dari gerakan kecil beberapa sekolah hingga kini hadir di ribuan sekolah di berbagai daerah.

Sang pendiri, Muhammad Nur Rizal, dan co-founder, Novi Poespita Candra, memiliki hubungan emosional dengan Victoria karena ide gerakan ini lahir saat anak mereka bersekolah di sana.

“Jika hal seperti ini bisa terjadi untuk anak kami di Victoria, mengapa tidak bisa terjadi untuk jutaan anak di Indonesia?” kata Rizal.

"Mereka menciptakan ruang belajar yang menjunjung martabat, bukan ketakutan. Tidak ada batasan atau rahasia," lanjutnya.

"Hanya kepercayaan, kemurahan hati, dan keyakinan bersama bahwa pendidikan harus selalu berpihak pada kemanusiaan," tuturnya menambahkan.

Baca Juga:Cuaca Ekstrem Ancam DIY: Dua Kabupaten Tetapkan Status Siaga

Gubernur Victoria, Margaret Gardner, bersama founder GSM, Muhammad Nur Rizal. (Dok. GSM)
Gubernur Victoria, Margaret Gardner, bersama founder GSM, Muhammad Nur Rizal. (Dok. GSM)

Ia kemudian menceritakan bagaimana dirinya dan Novi ingin membawa kualitas pendidikan Australia ke Indonesia, disesuaikan dengan budaya lokal dan semangat para guru yang terus berjuang menciptakan perubahan.

Menurut Rizal, perbaikan pendidikan tidak cukup hanya melalui kebijakan. Hubungan antarpihak yang saling percaya, belajar bersama, dan saling menguatkan juga wajib dibangun.

Dalam pidatonya, Rizal menyampaikan apresiasi kepada Victoria.

“Victoria telah menjadi guru bagi kami. Dan hari ini, kami merasa terhormat menunjukkan bagaimana pengaruh itu telah berakar di tanah kami sendiri, dipadukan dengan kearifan lokal Indonesia," ungkap Rizal.

Rizal pun menceritakan perubahan yang terlihat di SDN Kalisongo adalah bukti perubahan pola pikir para guru.

Kunjungan ini juga menegaskan posisi GSM sebagai gerakan yang tidak hanya relevan secara nasional, tetapi juga patut diperhitungkan dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak